Nasional ADVERTORIAL

Kolaborasi Danone-PBNU, Perkuat Kesehatan, Ekonomi, hingga Ekosistem Industri Halal

Selasa, 25 Maret 2025 | 21:00 WIB

Kolaborasi Danone-PBNU, Perkuat Kesehatan, Ekonomi, hingga Ekosistem Industri Halal

Penandatanganan kolaborasi Danone dan PBNU oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan President Africa, Middle East, and Asia (AMEA) Danone, Christian Stammkoetter di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (19/3/2025). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Danone memperkuat kerja sama dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) dalam bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi hingga ekosistem industri halal. Kolaborasi ini terlaksana sebagai wujud visi yang sama akan praktik keberlanjutan dan inisiatif tanggungjawab sosial.


Kerja sama Danone dan PBNU ini nantinya akan dialankan bersama dengan MENA Expert Program, yang merupakan strategi global antara sejumlah negara termasuk Indonesia dan negara-negara timur tengah seperti Maroko, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA). Diharapkan, hal ini dapat mendorong perkembangan sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat.


"Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang lebih berkembang, karena jumlah usia produktif yang mencapai 70 persen dari total populasi," kata President Africa, Middle East, and Asia (AMEA) Danone, Christian Stammkoetter usai menandatangani nota kesepahaman di kantor PBNU Jakarta, Rabu (19/3/2025). Nota kesepahaman kerja sama itu ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.


Stammkoetter melanjutkan, bonus demografi ini harus dimanfaatkan agar mencapai potensi maksimal karena jumlah populasi itu sudah didukung dengan sumber daya alam (SDA) mulai dari pertanian hingga energi dan mineral. Menurutnya, apabila sumber daya yang ada ini dikelola optimal maka bisa membangun perkembangan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.


Meski demikian, sambung dia, untuk mencapai misi itu, Indonesia tidak bisa hanya berpegang pada bonus demografi dan sumber daya alam, tetapi juga harus memperhatikan aspek lainnya agar potensi ini bisa maksimal. Christian mengungkapkan bahwa ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti kualitas kesehatan, pengembangan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan pelestarian lingkungan.


"Karena kesehatan mendukung produktifitas, perkembangan SDM mendukung inovasi dan pelestarian lingkungan mendukung kesejahteraan generasi penerus di masa depan," katanya.

 


Dia mengatakan, dibutuhkan campur tangan semua stakeholder mulai dari pemerintah, swasta, akademisi hingga masyarakat agar bisa mencapai perkembangan tersebut. Menurutnya, semua pihak harus membentuk kondisi yang mendukung pertumbuhan Indonesia.


MENA Expert Exchange Program akan berlangsung selama tiga tahun mulai dari 2025 hingga 2028  dan akan menyasar tiga faktor utama. Pertama, memperkuat kesehatan dalam hal penurunan tingkat anemia dan stunting. Kedua, pertanian regeneratif untuk meningkatkan keberlanjutan dan praktik pertanian lokal.


Ketiga, industri halal yang berkaitan dengan sertifikasi sehingga meningkatkan kapasitas dan standar Danone terkait produk halal. Penyediaan produk yang halal dan thayyib (baik) bagi masyarakat Indonesia dan dunia terus menjadi salah satu fokus Danone sekaligus memberikan jaminan kualitas bagi konsumen.


KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya mengatakan bahwa NU merupakan salah satu organisasi besar di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa NU memiliki jangkauan yang sangat luas di masyarakat untuk mengaplikasikan beragam program-program kemasyarakatan.


Gus Yahya melanjutkan, struktur organisasi mencapai level terkecil di masyarakat, yakni level desa yang ada di 38 provinsi. Dia menegaskan, ini membuat NU memiliki kekuatan besar sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. 


"NU sudah terbukti dapat mendukung operasionalisasi suatu agenda untuk menciptakan dampak yang sangat luas sekali di masyarakat. Danone kita sambut dengan tangan terbuka dengan berbagai macam agendanya,” kata Gus Yahya.


Dia mengungkapkan bahwa gerakan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) bisa menjadi salah satu motor untuk membantu memecahkan masalah yang ada. Nantinya keluarga-keluarga ini dapat diberi insentif program secara spesifik untuk mengatasi masalah di masyarakat dalam berbagai bidang seperti, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.


"Terima kasih kepada Danone yang telah memperkuat kolaborasi dengan kami dalam berbagai bidang. Kami yakin bisa mengembangkan dampak nyata yang positif bagi masyarakat indonesia, atau mungkin dunia," katanya.