KPAI Dorong Pemerintah Sediakan Ruang Sahabat Anak di NTB
Senin, 6 Agustus 2018 | 04:30 WIB
Jakarta, NU Online
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan Pemerintah
Pusat dan Daerah untuk menyediakan Ruang Sahabat Anak (RSA) bagi anak-anak
korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pemerintah perlu menyediakan Ruang Sahabat Anak di pengungsian. Anak-anak membutuhkan tempat berkumpul dan bermain seperti olahraga agar selama menginap di lokasi pengungsian tidak mengalami kejenuhan. Mereka membutuhkan ruang bermain dan rekreasi,” kata Komisioner KPAI Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat Susianah Affandy melalui rilis yang diterima NU Online, Minggu (5/8).
Ia juga meminta Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan ruang konseling keluarga bagi korban. Gempa, lanjutnya menyebabkan perubahan perilaku masyarakat yang awalnya hanya tinggal dalam satu keluarga, kini tinggal di pengungsian dengan banyak keluarga dalam tenda. “Pemerintah dan pemerintah daerah segera sediakan ruang konseling keluarga,” kata lanjutnya.
Menurutnya, ruang konseling keluarga berfungsi sebagai ruang edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, pusat trauma healing bagi anak-anak dan keluarga, serta pusat informasi anak dan keluarga. Adapun yang dimaksud dengan trauma healing adalah suatu tindakan untuk membantu mengurangi atau menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami korban.
Ia mengaku bahwa KPAI telah melakukan pendampingan di kawasan tersebut sejak tanggal 31 Juli hingga saat ini. Dari pantauannya ia mendapat kurangnya fasilitas umum yang disediakan pemerintah. Fasilitas yang disediakan pemerintah menurut dia belum memadai bagi para korban di lokasi pengungsian, seperti tenda dan air bersih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan anak-anak rentan dengan terkena penyakit seperti diare, batuh, gatal dan sebagainya.
Namun demikian, KPAI mengapresiasi upaya pemerintah dan elemen masyarakat yang telah sigap dalam melakukan pemenuhan hak anak korban gempa, terutama Penyelenggaraan Layanan Dukungan Psikososial yang diselenggarakan pemerintah Bersama elemen masyarakat, sebagai upaya membantu anak-anak keluar dari trauma akibat gempa.
Walau begitu ia berharap, semua pihak dapat meningkatkan kualitas pelayanannya agar para korban cepat pulih. “Pengelolaan kondisi darurat bencana khususnya warga masyarakat dan anak-anak di pengungsian harus ditingkatkan kualitasnya,” ucapnya.
(Husni Sahal/Ahmad Rozali)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
3
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
4
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua