Layanan Kesehatan NU Peduli Semeru Datangi Rumah-Rumah Warga
NU Online · Ahad, 12 Desember 2021 | 06:30 WIB
Layanan kesehatan NU Peduli untuk warga di Oro-oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Kendi Setiawan
Penulis
Lumajang, NU Online
Debu-debu tampak beterbangan di sepanjang perjalanan mobil NU Peduli dari Pos di Jalan Raya Dumpit, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (11/12/2021) siang. Abu sisa awan panas guguran memang masih menempel di jalan, pohon, dinding rumah, dan benda apa pun yang terbuka saat bencana Gunung Semeru terjadi sepekan sebelumnya. Begitu angin bertiup, wajar saja abu itu turut terbawa angin.
Beruntung, semakin memasuki Desa Supiturang, gerimis perlahan turun. Tetesan air menghentikan sementara tiupan angin yang membawa debu.
Tanpa menunggu lama, setiba di rumah salah satu warga, Tim Kesehatan NU Peduli berasal dari Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma), segera menyiapkan alat pemeriksaan dan obat-obatan. Dengan telaten rombongan yang dipimpin Dokter Hardadi Arilangga, melayani warga yang berdatangan untuk berobat.
Titik di Dusun Gemuk Emas ini adalah titik kedua yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari NU Peduli. Setelah menerima layanan kesehatan, warga juga menerima bantuan alat-alat kebersihan. Sebelumnya, tim kesehatan memberikan layanan ke rumah warga di belakang SDN 03 Oro-oro Ombo. Tim kesehatan juga mendatangi rumah-rumah warga di sekitar Kantor Ranting NU Supiturang.
Dokter Hardadi mengatakan, aksi layanan kesehatan tersebut sebagai kepedulian kepada warga yang terdampak musibah Semeru. “Kami dari daerah Malang sama teman-teman ini semuanya ingin membantu mengurangi beban akibat dari musibah,” kata dokter spesialis penyakit dalam ini.
Layanan pada hari itu juga sekaligus untuk asesmen yang memerlukan mobilitas yang cukup tinggi, Tim membawa mobil ambulans dengan dua perawat yang biasa bekerja di ICU agar cepat bertindak pada hal terkait dengan kedaruratan. Tim juga terdiri dari dokter bedah yang siap melayani warga yang mengalami luka-luka saat penyelamatan diri.
Selain itu, tim kesehatan juga bersiap melayani warga yang tidak langsung terdampak erupsi. Tetapi, karena memiliki penyakit sebelumnya atau karena usia lanjut tetapi tidak mendapatkan layanan kesehatan karena putusnya jalan atau susahnya transportasi.
Menurut dia, selama layanan dilakukan dan perjalanan tim, ia memahami bahwa bencana alam berdampak baik fisik maupun psikis. Bahkan, juga dampak ekonomi dan sosial karena terputusnya akses jalan akibat rusaknya Jembatan Gladak Perak.
Kemudian karena saat ini masih harus menghadapi risiko wabah Covid-19 menjadi pertanyaan apakah warga sudah divaksinasi, karena warga banyak yang tinggal di pengungsian cukup rapat rawan terhadap penyebaran Corona.
“Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga 5 M, kemudian akan mengupayakan vaksinasi agar bisa masuk ke dalam wilayah yang cukup jauh,” ungkapnya.
Selain itu, karena masih banyaknya debu akibat erupsi, warga harus tetap menggunakan masker wajah dan pelindung mata. Pasalnya, serpihan pasir dan debu dari letusan berpotensi mengganggu kesehatan mata.
Hasil dari layanan dan asesmen tersebut, kata Hardadi, akan menjadi evaluasi NU Peduli untuk menentukan langkah berikutnya pada tahap pemulihan. “Pertama kita melihat kebutuhannya, apa masalah-masalah yang muncul dari musibah ini, lalu kita carikan solusinya,” ujarnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif
2
Khutbah Jumat Akhir Tahun 2025: Renungan, Tobat, dan Menyongsong Hidup yang Lebih Baik
3
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
4
Kiai Miftach Moratorium Digdaya Persuratan, Gus Yahya Terbitkan Surat Sanggahan
5
Khutbah Jumat: Ketika Amanah Diberikan kepada yang Bukan Ahlinya
6
Pesantren Lirboyo Undang Mustasyar PBNU hingga PWNU dan PCNU dalam Musyawarah Kubro
Terkini
Lihat Semua