LBM PBNU Gelar Madrasah Bahtsul Masail di Sumatra Utara
NU Online · Sabtu, 18 Oktober 2025 | 16:30 WIB
Deli Serdang, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) kembali mengadakan madrasah bahtsul masail. LBM PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Utara mengadakan madrasah bahtsul masail kedua di Taman Cadika Pakam, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu-Ahad (18-19/10/2025).
LBM PBNU dan PWNU Sumut melibatkan sedikitnya 100 peserta yang terdiri atas utusan 33 PCNU kabupaten/kota dan perwakilan pesantren yang ada di Provinsi Sumut.
Ketua LBM PBNU KH Mahbub Maafi Ramdhan mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan sarana pendidikan dalam proses mendiskusikan persoalan keagamaan pada forum bahtsul masail. Bahtsul masail ini memiliki protokoler khusus.
”Yang jelas gagasan ini lahir dari pengamatan kami terhadap aktivitas bahtsul masail terutama di luar Jawa. Kami juga mengamati delegasi PWNU dan PCNU dari luar Jawa pada forum bahtsul masail Munas atau Muktamar NU. Semoga memberikan dampak bagi keaktifan bahtsul masail di pcnu-pcnu,” kata Kiai Mahbub.
LBM PBNU, kata Kiai Mahbub, berinisiatif untuk menyelenggarakan madrasah bahtsul masail untuk mendinamisasi kegiatan bahtsul masail di PCNU-PCNU. Sumatera Utara merupakan tempat kedua setelah penyelenggaraan madrasah bahtsul masail di Bengkulu.
“Bahtsul masail ini rohnya NU bahkan lahir lebih dahulu daripada NU,” kata Kiai Mahbub.
Ketua LBM PWNU Sumut KH Saifudin Zainuri sebagai ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan harapan, “Alhamdulillah, semoga Allah tumbuhkan kader-kader muda bahtsul masail seperti yang berkembang di Jawa. Semoga madrasah ini menumbuhkan akar bahtsul masail yang kuat di Sumatera Utara.”
Ketua PWNU Sumut H Marahalim Harahap menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan LBM PBNU. Ia juga berterima kasih kepada utusan PCNU yang hadir pada kesempatan ini dan juga panitia madrasah bahtsul masail.
"LBM itu nyawanya NU. Kalau bahtsul masail hidup maka NU-nya hidup untuk menjawab macam-macam persoalan masyarakat. Kami berharap besar kepada LBM PBNU untuk memberikan petunjuk kepada LBM di Sumatera Utara,” kata Marahalim.
Rais Syuriyah PWNU Sumut KH Bahaudin Nasution membaca doa penutup pada acara pembukaan forum madrasah bahtsul masail angkatan kedua di Sumut. Sebelumnya ia mengajak peserta madrasah bahtsul masail untuk juga mendoakan peserta dari PCNU Labuhanbatu Utara yang mengalami kecelakaan di Tebing Tinggi.
“Sebelum berdoa, mari kita bacakan Surat Al-Fatihah untuk saudara kita dari Labuhan Batu yang mengalami insiden ketika perjalanan ke sini,” kata Kiai Bahaudin.
Peserta mendapatkan materi sejarah bahtsul masail, fikrah nahdliyyah, metode istinbathul ahkam NU, kriteria kitab muktabarah, peraturan terbaru perkumpulan NU perihal keputusan keagamaan di lingkungan NU, serta simulasi dan praktik perumusan hasil bahtsul masail.
Untuk praktik bahtsul masail pada hari kedua, peserta madrasah bahtsul masail di Sumut membahas hukum pembagian daging kurban kepada non-muslim yang mana keluarga dan masyarakat Sumut yang heterogen.
Adapun pengurus LBM PBNU yang hadir terdiri atas Ketua LBM PBNU KH Mahbub Maafi Ramdhan, Sekretaris LBM PBNU Nyai Hj Ala’i Najib, Wakil Sekretaris LBM PBNU H Alhafiz Kurniawan, dan pengurus LBM PBNU Nyai Hj Iffah Umniati Ismail, KH Yazid Fattah, dan Nyai Izza Farhatin Ilmi.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua