Nasional

LF PBNU Umumkan Awal Shafar Jatuh pada Selasa 6 Agustus 2024

Senin, 5 Agustus 2024 | 21:45 WIB

LF PBNU Umumkan Awal Shafar Jatuh pada Selasa 6 Agustus 2024

Bulan shafar. (Ilustrasi: NU Online)

Jakarta, NU Online 

 

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Shafar 1446 H jatuh pada Selasa (6/8/2024) esok.

 

"Awal bulan Shafar 1446 H bertepatan dengan Selasa Kliwon 6 Agustus 2024 M (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 050/LF–PBNU/VIII/2024 yang dikeluarkan pada Senin (5/8/2024).

 

Keputusan didasarkan pada hasil rukyatul hilal, bahwa ada sejumlah lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Shafar 1446 H pada Senin Wage, 29 Muharram 1446 H bertepatan Agustus 2024 M.

 

"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Senin Wage 29 Muharram 1446 H / 5 Agustus 2024 M. Laporan tiap lokasi rukyat yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Terdapat beberapa lokasi yang melihat hilal," tulis pengumuman itu.

 

Adapun lokasi yang berhasil melihat hilal adalah antara lain.

 

1. RSI Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Kota Sidoarjo dan saksi Hamam Nashirudin, Nabil Anwar, dan Qalib Rohman. Hilal terlihat kasat teleskop pada pukul 17:30 WIB.

 

2. Aula Tahfidz Lantai 4 Pondok Pesantren Manbaul Hikam dengan penyelenggara Lajnah Falakiyah Mahika Sidoarjo dan saksi M Ali Masyhuri dan Ja'farun Nabil. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 17.42 WIB.

 

3. Balai Rukyat NU Condrodipo dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Gresik dan saksi Sholahuddin, Muchyiddin, dan Muhammad Aminuddin. Hilal terlihat kasat mata dan teleskop pada pukul 18.13 WIB.

 

LF PBNU Mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini.

 

Pihaknya juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini. 

 

"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Shafar 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing–masing," lanjut pengumuman tersebut.

 

Sebagai informasi, hilal akhir Muharram 1446 H atau bertepatan dengan Senin Wage, 5 Agustus 2024 M adalah 9 derajat 35 menit 00 detik dengan elongasi 11 derajat 44 menit 00 detik dan lama hilal di atas ufuk 44 menit 9 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Ahad Pon 4 Agustus 2024 pukul 18:13 WIB.

 

Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. 

 

Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 8 derajat 33 menit dan elongasi hilal hakiki 10 derajat 45 menit, serta lama hilal di atas ufuk 40 menit 10 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadj di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 9 derajat 59 menit, elongasi hilal hakiki 12 derajat 11 menit, dan lama hilal di atas ufuk 44 menit 43 detik.

 

Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal sudah melebih 3 derajat dan elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat. Bahkan, hilal juga sudah memenuhi kriteria qath'iy rukyah, yaitu elongasi 9,9 derajat.