LP Ma'arif Menyiapkan Generasi yang Siap Hadapi Masa Depan di Ibu Kota Nusantara
Ahad, 28 Mei 2023 | 07:15 WIB
Samarinda, NU Online
Seorang siswa atau murid adalah penentu masa depan sebuah bangsa. Guru yang saat ini mengajar adalah penentu masa depan sebuah bangsa.
Pesan ini disampaikan oleh Muhammad Chozin yang mewakili Lembaga Pendidkan Ma’arif Provinsi Kalimantan Timur dalam sambutannya pada Monitoring Literasi dan Numerasi di kota Samarinda, Kalimantan Timur di sekolah Normal Islam.
Lebih lanjut Muhammad Chozin yang juga sebagai instruktur nasional Bahasa Inggris berpesan kepada para guru dan kepala sekolah di Kota Samarinda untuk terus meningkatkan kualitas sebagai respons terhadap rencana perpindahan Ibu Kota Negara.
"Jangan sampai nanti ke depan kita hanya sebagai penonton. Jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (27/5/2023).
Monitoring Literasi dan Numerasi di Kota Samarinda untuk sekolah sasaran Program Organisasi Penggerak berlangsung Sabtu (20/5/2023). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Program Organisasi Penggerak kerja sama LP Ma'arif NU dan Kemendikbudristek yang sudah berjalan selama tiga tahun. Monitoring turut pula dihadiri oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Hikmawati sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
Dalam sambutannya Hikmawati menyampaikan bahwa Program Organisasi Penggerak merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek.
Di Kota Samarinda ada tujuh sekolah yang menjadi sekolah sasaran Program Organisasi Penggerak. Dari tujuh sekolah tersebut tim monitoring LP Ma’arif NU yang dipimpin oleh Direktur POP, Suardi mengunjungi empat sekolah yaitu SD Fastabiqul Khoirat, SD Normal Islam, SDN 027 Kota Samarinda, dan SDN 012 Kota Samarinda.
Dari empat sekolah yang dikunjungi menunjukkan bahwa sekolah-sekolah sasaran POP telah menunjukkan progres yang meningkat dalam penguatan literasi numerasi. Guru-guru yang dilatih oleh Fasilitator Daerah telah menerapkan materi-materi yang didapat pada saat pelatihan seperti pembuatan big book dan mini book telah dipraktikkan di dalam kelas.
Dampaknya adalah siswa antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, bahkan sebagian besar siswa menagih bapak ibu guru mereka dengan pertanyaan: "Habis ini belajar apa lagi, Bu? Habis ini mau membuat apa lagi, Pak Guru?"
Hal ini menunjukkan Program Organisasi Penggerak LP Ma’arif NU berhasil meningkatkan semangat siswa untuk terus belajar.
Selain itu, semua kepala sekolah dan guru yang dikunjungi tim monitoring, mereka berharap agar Program Organisasi Penggerak tidak selesai di tahun ini, mereka menginginkan agar dilanjutkan karena mereka merasakan perubahan yang signifikan setelah mengikuti POP Lembaga Pendidikan Ma’arif NU.
Selain di Kota Samarinda, Monev Literasi Numerasi pada hari yang sama juga dilaksanakan monev di Kabupaten Berau, Pekalongan, Puworejo, Klaten, dan Sragen. Monev dilaksanakan untuk dua provinsi yakni Kalimantan Timur dan Jawa Tengah sebagai putaran terakhir Monev Literasi Numerasi POP LP Ma’arif NU jenjang SD.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua