Nasional RAPIMDA LTMNU

LTMNU Ingin Wujudkan Doa Selepas Shalat

Senin, 25 Februari 2013 | 05:33 WIB

Banyuwangi, NU Online
Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU ) ingin mewujudkan masjid sesuai dengan doa yang dipanjatkan orang selepas shalat.
<>
Menurut Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A. Ghani doa selepas shalat umumnya yaitu ingin salamatan fidin. LTMNU bertujuan penguatan akidah ahlu sunah, syariah, dan akhlak jamaah.

Wafiyatan fil jasad, menjadikan masjid sebagai pusat kesehatan. Masjid harus bersih dan sehat. “Gimana mau sujud khusuk jika kotor? Oleh karena itu, masjid-masjid NU  harus bersih!” katanya pada pidato Rapat Pimpinan Daerah LTMNU Banyuwangi di  STAI Ibrohimy, Ahad, (24/2).

Wjiyadatan fil-ilmi, masjid sebagai pusat kegiatan keilmuan, misalnya dengan mendirikan TPA, pengajian akhlak, tafsir, atau bisang-bidang lain sesuai dengan keinginan jamaah.

Wabarokatan fi rizky, masjid harus menjadi pemberdayaan umat. “Penguatannya melalui zakat, maka harus diaktifkan LAZISNU untuk membangun kewirausahaan umatnya,”

Wataubatan qobla maut, menjadikan masjid sebagai pusat dakwah. Warohmatan qoblal maut, masjid sebagai kegiatan sosial, menolong orang sakit, atau terkena bencana.

“Wa maghfirotan ba’dal maut, di masjid juga tempat untuk mendoakan orang, yaitu dengan tahlilan, istighasah, Yasinan, ratiban, berzanjinan, atau laillatul ijtima’.”

Dengan demikian, mengkatifkan masjid-masjid NU tidak sulit, karena itu sudah ada dalam pikiran kita semua. Tinggal praktiknya.  


Penulis: Abdullah Alawi