Mahfud MD Mimpikan Muktamar NU Seperti Era Hadratussyaikh
Selasa, 31 Maret 2015 | 04:01 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Moh Mahfud MD mengaku sering membayangkan Muktamar NU mendatang seperti pada era Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy’ari dan generasi sesudahnya, serta beberapa generasi setelah itu.
<>
“Mereka kan tidak pernah pada rebutan,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini di hadapan peserta diskusi bulanan bertema “Menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama: Muktamar Bersih” yang digelar MMD Initiative di Hotel Sofyan Cikini Jakarta, Senin (30/03) malam.
Meski demikian, Mahfud menilai persaingan dalam muktamar sah-sah saja. “Sekarang, tentu bersaing itu boleh tetapi tentunya tidak dalam konteks menjadikan NU itu sebagai kendaraan politik, tetapi sebagai kendaraan untuk memperjuangkan nilai-nilai dasar Ke-NU-an. Sesuai dengan dasar NU itu sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Mahfud, ia tidak masuk pada persoalan siapa-siapa kelak mau menjadi apa. Tapi hanya ingin menjadi tuan rumah muktamar itu bersih. “Dan saya sebagai warga NU tentu akan sangat bangga manakala muktamar sudah selesai ya selesai tanpa diwarnai isu-isu macam-macam dan tanpa diwarnai bahwa ditunggangi oleh kekuatan politik tertentu. Tapi, betul-betul muktamar NU. Begitu,” pungkasnya.
Dalam sambutannya selaku ketua dewan pembina MMD Initiative, Mahfud mendukung pelaksanaan muktamar secara terbuka dan bersih dari praktik-praktik kotor. Menurutnya, praktik tidak bersih kini tak hanya milik partai politik, tapi sudah menjalar ke mana-mana, termasuk organisasi olahraga, ormas keagamaan, dan sebagainya.
“Tentu, saya tidak tahu karena saya ini jama’ah (bukan jam’iyyah-red), peserta, pengikut NU,” ujar Mahfud. Ia mengaku tak paham seluk-beluk permainan di internal NU. “Soal permainan di dalam (NU-red) saya tidak tahu, sehingga saya tidak akan banyak memberikan pandangan-pandangan soal itu,” ujarnya.
Bagi dia, diskusi yang diikuti sekitar 50 orang itu diarahkan untuk menyongsong dan mendukung muktamar NU yang akan digelar di Jombang Jawa Timur 1-5 Agustus mendatang. “Yang penting muktamar itu betul-betul bersih sebagai jami’iyyah NU,” tegasnya.
Diskusi dihadiri para tokoh NU yang didaulat sebagai pembicara antara lain Katib Aam Syuriah PBNU KH A Malik Madani, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan mantan Sekjen PBNU era Gus Dur KH Ahmad Bagdja. (Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
2
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
3
Keputusan Libur Ramadhan Menunggu Surat Edaran Lintas Kementerian
4
Khutbah Jumat: Mari Bangkitkan Semangat Mempelajari Ilmu Agama
5
Komnas Haji: Pengurangan Petugas Haji 2025 Jadi Tantangan dan Titik Krusial
6
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
Terkini
Lihat Semua