Nasional

Melukis On The Spot, Perupa Hasilkan 2 Karya sebagai Wujud Dukungan kepada Palestina

Rabu, 28 Agustus 2024 | 19:00 WIB

Melukis On The Spot, Perupa Hasilkan 2 Karya sebagai Wujud Dukungan kepada Palestina

Perupa tengah melukis secara langsung pada Malam Palestina. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Dua buah lukisan bertema Palestina berhasil diselesaikan oleh sejumlah perupa dalam Malam Palestina II yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Plaza Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Selasa Malam (27/08/2024).


Kedua lukisan ini diselesaikan secara on the spot, yakni dilukis secara langsung di atas kanvas kosong berukuran 150x200cm dalam rangkaian acara. Dalam kurun waktu kurang dari dua jam lukisan berhasil diselesaikan.


Anggota Komite Seni Rupa DKJ, Muhammad Aidil Usman menjadi Project Leader dari melukis on the spot ini. Menurutnya, proses penghasilan dua karya ini mengandung makna filosofis.


"Kami menggoreskan kuas bersama dalam satu kanvas tidak saling medikte atau menekan, tidak saling menghancurkan garis yang sudah dibentuk. Keharmonisan itu bisa kita jalin tanpa kita bikin kesepakatan sebelumnya," jelas sosok yang kerap disapa Aidil ini.


Hal ini menunjukkan bahwa sebuah karya bisa menjadi indah dengan harmoni dari keberagaman tanpa menginterupsi atau menghancurkan goresan karya seniman lain. Melalui hal ini, Aidil dan para perupa berharap masyarakat Palestina juga memiliki kesempatan yang sama, bebas dari penindasan dan dapat hidup dalam harmoni.


Kendati tanpa ada kesepakatan sebelumnya kecuali tema besar tentang Palestina, para pelukis berhasil menyatukan berbagai gagasan dalam karya yang memiliki makna mendalam terkait situasi dan dukungan kepada negeri Al-Quds tersebut.


"Ini berarti kita (para seniman) punya kesamaan emosi, kesamaan persepsi, dan empati yang melebur dalam satu kanvas yang awalnya kosong bisa terisi tanpa menghancurkan goresan yang sudah ada sebelumnya," kata seniman berdarah Minang ini.


Aidil berharap publik bisa merasakan emosi yang tertuang dari setiap karya para seniman dan selalu ingat untuk memberi dukungan kepada saudara-saudara yang tertindas di berbagai belahan dunia, khususnya Palestina. 


Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU KH Jadul Maula yang turut hadir mengungkapkan apresiasinya atas berbagai ekspresi seni sebagai bentuk dukungan dalam Malam Palestina II.


"Acara ini tidak hanya menyuarakan suatu perdamaian di dunia, tetapi juga bisa membangkitkan daya kreativitas kita dalam mewujudkan semangat-semangat dan dukungan yang menunjukkan keberpihakkan kita kepada bangsa Palestina" kata Kiai Jadul.


Ia juga mengimbau kepada para seniman di luar sana untuk terus aktif dan ikut serta dalam menyuarakan dukungan kemanusiaan melalui berbagai karya dan kesenian.


Dua lukisan ini rencananya akan diberikan kepada Kedutaan Besar Palestina sebagai simbol bahwa selalu ada tempat di hati masyarakat Indonesia untuk membela kemerdekaan Palestina.


Namun, Aidil mengatakan lukisan ini juga terbuka bagi peminat yang ingin mewujudkan dukungan dengan kepemilikan lukisan dan dana yang diperoleh akan disalurkan sebagai donasi kemanusiaan di Gaza.


Selain Aidil, para pelukis yang berkarya dalam Malam Palestina II ini antara lain Ridwan Manantik, Tantio Adjie, Guntur Jongmerdeka, La Ode Umar Al Suria.