Ketika Mahasiswa UIN Jakarta Pentaskan Drama Nikah Beda Agama
Kamis, 30 Mei 2024 | 12:30 WIB
Pementasan Graffito karya Achudiat oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta i di Gedung Pertunjukan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024) malam (Foto: Dok. Panitia Pestarama 2024)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Namanya Muhammad Yasin Fadilah. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu harus tampil sebagai pastur saat mementaskan naskah drama Graffito karya Achudiat di Gedung Pertunjukan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024) malam. Ia tak bisa menghindar dari peranan itu. Hatinya enggan, tetapi apa boleh dibuat, ia patuh terhadap kesepakatan yang ditetapkan grupnya.
“Saya selalu bersyahadat habis latihan,” katanya usai pentas yang langsung disambut tawa penonton.
Mendengar itu, Dosen Universitas Indonesia Alfian Siagian mengungkapkan bahwa dalam pementasan seharusnya aktor dapat melepaskan dirinya. Artinya, jika pun Yasin harus menampilkan diri sebagai pastur, itu bukanlah Yasin, tetapi pastur itu sendiri sehingga tidak ada beban yang ditampilkan.
“Mekanisme pertahanan dirinya harus hilang sendiri,” katanya dalam bincang-bincang usai pementasan.
Sebagaimana diketahui, naskah drama Graffito yang ditulis tahun 1972 ini berbicara mengenai nikah beda agama. Naskah ini menghendaki kebolehan hal tersebut. Namun, sutradara bersama para penampil tidak sependapat dengan hal itu. Karenanya, kebolehan hal tersebut tidak ditampilkan.
Menurut Alfian, hal tersebut sah-sah saja sebagai bentuk interpretasi dalam pementasan. Praktik demikian tentu dibolehkan, meskipun berbeda dari naskah aslinya.
Ia juga melihat karakter keislamannya sangat kuat dalam pementasan tersebut. Hal ini tampak dalam perdebatan antara Ayesha sebagai Muslimah yang hendak menikah dengan pria Katolik dengan seorang penghulu. Mereka beradu argumen mengenai dalil akal dan naql (ayat dan hadis).
Penampilan naskah drama ini merupakan bagian dari Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam Pestarama tahun 2024 ini, naskah-naskah yang ditampilkan merupakan karya dramawan Muslim, yakni Arifin C Noer dengan judul Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia yang sudah dipentaskan pada Selasa (28/5/2024), Akhudiat dengan judul Graffito yang ditampilkan pada Rabu (29/5/2024), dan Asrul Sani dengan judul Mahkamah yang akan dipentaskan pada Kamis (30/5/2024).
Selain mementaskan naskah-naskah drama, Pestarama juga menampilkan pameran tentang Asrul Sani dengan berbagai karyanya, foto-fotonya, beragam kutipan dari karya dan pandangannya, hingga berita-berita tentangnya yang termuat dalam berbagai media massa.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua