Nasional

Menag Tantang UIN Sunan Ampel Rumuskan Islam Nusantara

Jumat, 11 Desember 2015 | 13:03 WIB

Surabaya, NU Online
Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin menantang Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk merumuskan konsep Islam Nusantara atau Islam Berkemajuan.
<>
"Kita punya 55 PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) dan 415 guru besar, tapi Indonesianis Martin van Bruinessen bertanya kepada saya tentang karya monumental mengenai Islam Indonesia," katanya saat berbicara dalam Pembinaan Pegawai dalam rangka UINSA Emas di Surabaya, Kamis.

Di hadapan ratusan aparatur sipil negara (ASN) UINSA, Menag menyebut Martin van Bruinessen menyatakan bahwa Indonesia telah dikenal dunia sebagai model penerapan Islam yang sejuk, damai, dapat menjaga harmonisasi, menerima demokrasi, dan mengakomodasi HAM.

"Tapi, Martin bertanya kepada saya tentang konsep Islam Indonesia dalam bentuk karya monumental justru belum ada, karena itu minta para guru besar, termasuk di sini (UINSA), untuk melakukan penelitian tentang itu dan nanti kita bentuk sebagai karya monumental untuk dunia," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menag mengharapkan UINSA sebagai salah satu PTAIN yang dikenali dengan faktor pembeda, misalnya UINSA itu mempunyai keunggulan apa dibandingkan dengan PTN atau juga dengan PTAIN lainnya.

"UINSA sebagai PTAIN memiliki faktor pembeda sebagai universitas yang menyandang nama Islam, tapi sebagai sesama PTAIN, maka UINSA juga harus memiliki keunggulan daripada yang lain," katanya.

Menurut dia, faktor pembeda pada setiap universitas, termasuk UIN atau STAIN, akan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik, karena tuntutan masyarakat ke depan memang akan semakin tinggi.

"Kita itu istimewa karena Kemenag itu menyandang nama agama dan agama di Indonesia itu sangat istimewa, karena dunia mengenali kita sebagai yang religius," katanya.

Oleh karena itu, Kemenag hadir untuk meningkatkan kualitas keberagamaan, keilmuan, dan kerukunan. "Saya kira, UINSA juga harus mendorong kualitas itu," katanya.

Sementara itu, Rektor UINSA Prof Abd Ala MAg menegaskan bahwa pihaknya sedang membenahi infrastuktur kependidikan seperti gedung berlantai tinggi agar setara dengan universitas pada level dunia.

"Kita sudah punya gedung yang tidak memalukan lagi, bahkan kita akan membangun di Gununganyar dengan lahan seluas 28 hektare, namun perbaikan kualitas sumber daya manusia itu juga penting," katanya. (Antara/Mukafi Niam)