Nasional RAKERNAS MUKERNAS MUSLIMAT NU

Muslimat NU Bersilaturrahim dengan Gubernur Jokowi

Selasa, 27 Mei 2014 | 21:01 WIB

Jakarta, NU Online
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Muslimat NU diawali silaturahim bertajuk “Ta’aruf dengan Gubernur Daerah Khsusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Joko Widodo” di Aula Serbaguna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada  Selasa malam (27/5).
<>
Gubernur yang akrab disapa dengan Jokowi tersebut hadir di tengah-tengah ibu-ibu Muslimat sekitar pukul 19.30. Pada sambutannya, setelah membaca salam, ia memulai pembukaan dengan bahasa Arab.

“Alhamdulillahi robbil ‘alamin washolati wassalamu ‘ala asyrofil anbiya’i wal mursalin sayyidina wahibibina wa syafi’ina Muhammadin wa ‘ala alihi awsohbihi ajma’in,” ucapnya dengan lancar. Ia berdiam dulu sebentar karena bacaan itu langsung dihadiahi tepuk tangan ibu-ibu.   

Kemudian Jokowi bercerita perihal diundangnya ke acara tersebut. Ia mengutip undangan lisan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. “Pokoknya Pak Jokowi hadir saja untuk foto-foto bersama ibu-ibu Muslimat,” katanya disambut tepuk tangan ibu-ibu.

Ia kemudian mengkonfirmasi tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya di sosial media dan berita di media massa. Mulai dari isu penghapusan tunjangan guru. Menurut dia, Itu tuduhan tidak benar, “Lho...lho...lho..., kalau mau dinaikan itu benar,” katanya disambut tepuk tangan ibu-ibu.  “Saya tahu kebanyakan profesi Muslimat NU itu sebagai guru,” sambungnya.”  

Menurut dia, pendidikan itu di negara mana pun sangat penting dan harus dinomorsatukan. Ia menyebutkan, kurikulum pendidikan Indonesia harus dierivisi. “Kalau di SD, menurut saya, 80 persen mengenai pendidikan budi pekerti, masalah sopan santun, karakter, 20 persen baru yang namanya pengetahuan. Bukan dibalik,” katanya.

Kemudian di SMP dengan porsi 60-40. Menurut dia prosinya tetap pendidikan budi pekerti harus yang lebih banyak, “Baru setingkat SMA dan SMK, 20-80,” katanya.

Selanjutnya ia membantah tuduhan nama depannya Habertus. Juga pernah berhaji pada tahun 2003. Sementara kalau umroh, kata dia, tidak terhitung. Di akhir, sambutan Jokowi mengucapkan selamat datang di Jakarta. Ia mohon maaf ibu kota masih macet. Untuk mengatasinya sedang dirintis kereta api bawah tanah, "Tapi itu 5 tahun yang akan datang," katanya.

Jokowi hadir di acara tersebut sampai acara usai. Ia kemudian berfoto dengan hampir seluruh ibu-ibu di ruangan tersebut secara berkelompok dan bergantian.   

Hadir pada kegiatan bertema “Muslimat NU Berkhidmah untuk Indonesia Bermartabat” tersebut, Ketua PBNU H. Slamet Effendi Yusuf, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan segenap pengurus, Alwi Shihab, Hj Aisah Hamid Baidlwi, Dorce Gamalama, Yenny Wahid. (Abdullah Alawi)