Kendal, NU Online
Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah al-Nahdliyyah (PP. MATAN), organisasi mahasiswa Nahdlatul Ulama yang berminat tasawuf, mengadakan Halaqoh Kafe Sufi ke-3 di Kendal, kemarin (27/9) malam.
Kegiatan bulanan ini diadakan di rumah selaku Ketua PP. MATAN masa khidmah 2012–2017, Dr. Hamdani Mu’in di desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Rencananya, halaqah selanjutnya akan bergilir di beberapa kampus di Semarang.
Pada Halaqoh tersebut Hamdani menyampaikan, setiap mahasiswa dan kaum muslimin pada umumnya harus membangun ukhuwwah (persaudaraan) atas dasar ketulusan dan kebersamaan. Dan setiap kegiatan, menurutnya, harus dilaksanakan dengan niat yang ikhlas lillahi ta’ala.
“Kita harus membangun ukhuwwah dan selalu ikhlas hanya untuk Gusti Allah Ta’ala. Modal itulah yang akan membuat pengurus dan kita semua bisa berjalan dan bekerjasama untuk MATAN yang lebih baik”, jelasnya.
Ia menambahkan, perkembangan MATAN cukup signifikan di beberapa daerah. Di Semarang telah ada di Universitas Wahid Hasyim dan IAIN Walisongo (tingkat komisariat). Adapun tingkat cabang (kabupaten/kota), telah ada di pelbagai daerah di Jawa, Kepulauan Riau dan Batam.
“Rencananya, pada Sabtu (29/09) kami akan melantik MATAN Cabang Kudus yang insya Allah akan dihadiri juga oleh Habib Luthfi bin Yahya”, ujar dosen IAIN Walisongo Semarang ini.
Kebahagiaan Sempurna
Dalam halaqoh tersebut Sekretaris I PP. MATAN Syariful Anam menyebutkan, kebahagiaan yang bersifat materi atau bendawi, menurut Imam Ibnu Miskawaih mengandung kepedihan dan penyesalan.
Selain itu, juga menghambat perkembangan jiwa manusia ke hadirat Allah Ta’ala. Kebahagiaan jiwalah yang merupakan kebahagiaan yang sempurna dan mampu mengantarkan manusia ke derajat malaikat.
“Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa kebahagiaan dan kebaikan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan, meski ada interpretasi yang berbeda bagi pelaku kebaikan itu sendiri”, jelas Anam yang kuliah S2 di IAIN Walisongo Semarang ini.
Dalam diskusi, para peserta antusias mengikuti. Walaupun temanya tentang etika, namun bahasan dalam kafe sufi ini juga tidak terlepas dari tasawuf. “Kajian etika yang dibahas dari kacamata filsafat menjadikan kafe ini lebih hidup dan memunculkan banyak pencerahan”, kata Abdul Ghafur, Ketua MATAN Komisariat Walisongo.
Untuk NKRI
MATAN Adalah organisasi thoriqoh kepemudaan yang digagas Rais Am Jam’iyyah Ahli Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdhliyyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Idenya diterima dan menjadi keputusan Muktamar XI JATMAN di Malang, Jawa Timur, pada 13 Januari 2012 lalu. Didirikan untuk menyinergikan kedalaman spiritual dan ketajaman intelektual dalam jiwa pemuda indonesia khususnya mahasiswa.
Salah satu tujuan utama di deklarasikan MATAN adalah untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air (nasionalisme) di kalangan pemuda, membangkitan kembali semangat memperjuangkan Pancasila, dan semangat untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Misinya, menyebarkan dan mempraktikkan nilai-nilai Islam sufistik. Islam yang dikampanyekan oleh kelompok thariqah itu Islam yang cinta damai, toleran dan inklusif. Hal ini, untuk meredam organisasi radikal dan fundamental yang meminggirkan perdamaian
“MATAN dibentuk sebagai payung organisasi kemahasiswaan yang bertujuan menyebarkan nilai-nilai toleransi, akhlaqul karimah, dan etika Islam yang tercermin dari jam’iyyah thoriqoh. Organisasi ini juga berusaha menjadi kelompok moderat di tengah pertentangan ideologi pada organisasi-organisasi mahasiswa di tiap kampus,” pungkas Syariful Anam.
Redaktur : Hamzah Sahal
Koributor : M. Akmaluddin/Ichwan
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Komisi III DPR Singgung Judi Online Masuk Kategori Kejahatan Luar Biasa
4
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
5
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
6
Khutbah Jumat: Peran Ayah dalam Kehidupan Keluarga
Terkini
Lihat Semua