Nasional

Pentingnya Perencanaan Keluarga untuk Atasi Persoalan Rumah Tangga

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:00 WIB

Pentingnya Perencanaan Keluarga untuk Atasi Persoalan Rumah Tangga

Ilustrasi keluarga. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan menekankan pentingnya perencanaan keluarga (family planning) untuk mengatasi berbagai persoalan dalam rumah tangga.


Hal ini disampaikannya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Magdalene bertajuk Why Gender Equity Matters and We Need to #AccelerateActions di The Jakarta Post, pada Kamis (13/3/2025).


Menurut Veronica, upaya preventif yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan agar mereka lebih cerdas dan mandiri secara ekonomi.


Veronica juga menyoroti maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan prostitusi. Menurutnya, dua kasus tersebut bermula dari keterbatasan ekonomi yang diperparah dengan minimnya pemahaman mengenai perencanaan keluarga.


Ia menekankan bahwa perencanaan keluarga yang baik dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan KDRT dan prostitusi.


"Family planning sekarang berkurang. Etika, budaya disiplin, dan budaya kerja keras juga mulai hilang," jelasnya.


Menurutnya, keluarga yang baik merupakan pilar utama dalam mendukung negara. Karena itu, edukasi mengenai perencanaan keluarga harus lebih digencarkan.


"Bagaimana kita membina keluarga-keluarga ini supaya mereka memahami pentingnya family planning?" katanya.


Veronica juga menyoroti masih banyaknya perempuan di desa, perkotaan, bahkan di pinggiran Jakarta, yang belum mendapatkan edukasi yang cukup mengenai hak-hak mereka.


Ia menegaskan bahwa perjuangan kesetaraan gender bukan bertujuan untuk menyaingi laki-laki, melainkan untuk memastikan perempuan memahami dan mendapatkan hak-hak mereka.


"Narasi yang selama ini diberikan belum sampai pada kearifan lokal Indonesia, sehingga kesannya perempuan ingin setara dengan pria. Padahal bukan itu tujuannya. Kita berjuang karena masih banyak perempuan yang bahkan tidak tahu haknya sendiri," jelasnya.


Veronica juga menyoroti peran perempuan dalam berbagai isu seperti energi dan perubahan iklim.


"Perempuan memahami kebutuhan ini. Tantangannya adalah bagaimana kita membangun narasi yang tepat sehingga isu ini bisa terangkat dengan baik," katanya.


Ia mengungkapkan bahwa masih banyak isu perempuan yang belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah.


"Dalam empat bulan terakhir, Kementerian PPPA telah bekerja untuk mengangkat isu ini. Ini hal kecil yang bisa kita lakukan jika kita mau berjuang untuk kesetaraan gender," pungkasnya.