Pergunu: Teknologi AI Bukan Ancaman bagi Dunia Pendidikan
Senin, 12 Agustus 2024 | 17:05 WIB
Seminar Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Artificial Intelligence (AI) yang digelar PP Pergunu di Aula Gedung FTIK Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (12/8/2024). (Foto: dok. Pergunu)
Erik Alga Lesmana
Kontributor
Palembang, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menggelar seminar bertajuk Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Artificial Intelligence (AI) di Aula Gedung FTIK Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (12/8/2024).
Wakil Ketua Umum PP Pergunu Achmad Zuhri yang menjadi narasumber seminar menjelaskan bahwa kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam ekosistem pendidikan bukan sebagai ancaman. Justru dengan bantuan AI, para guru dapat mewujudkan implementasi kurikulum merdeka secara efektif.
“Kecerdasan buatan bukanlah ancaman, melainkan peluang besar bagi dunia pendidikan. Dengan integrasi yang tepat, AI dapat membantu kita mewujudkan implementasi kurikulum merdeka yang lebih efektif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman,” ujar Zuhri yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Pergunu Aris Adi Leksono mengungkapkan pentingnya perlindungan dan pengawasan anak pada satuan pendidikan. Mengingat sejauh ini kekerasan di lingkungan satuan pendidikan masih banyak ditemukan. Hal itu perlu menjadi perhatian para guru dan warga sekolah untuk memastikan perlindungan maksimal di lingkungan sekolah.
“Kita masih sering menemukan pola kekerasan pada anak di lingkungan sekolah. Sebagai pendidik dan pihak terkait, kita harus bersama-sama memperkuat upaya preventif dan memastikan perlindungan maksimal untuk anak-anak kita,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.
Fasilitator kegiatan Tatang Manggala menyampaikan, Seminar Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memperkuat pemahaman para pendidik tentang pentingnya kurikulum merdeka di era teknologi yang semakin maju. Selain itu, dapat memberikan wawasan praktis tentang bagaimana melindungi anak-anak di lingkungan pendidikan.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi para guru dan dosen untuk bersama-sama menyongsong masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah dan berdaya saing tinggi.
“Pergunu menjadi organisasi profesi guru yang konsisten mengawal kebijakan kurikulum merdeka. Berperan sebagai organisasi profesi guru untuk memastikan kemerdekaan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajarannya dalam koridor yang tepat,” jelas Tatang.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Raden Fatah Prof Ahmad Zainuri mengatakan bahwa kurikulum merdeka merupakan terobosan besar dalam menyikapi pendidikan Indonesia agar sesuai kebutuhan zaman. Hal itu merupakan langkah yang tepat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
“Implementasi kurikulum merdeka akan mendorong perubahan signifikan dalam dunia pendidikan kita. Ini langkah besar dalam dunia pendidikan untuk menuju arah yang lebih maju dan relevan dengan perkembangan zaman,” ungkap Zainuri yang juga Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pergunu Sumatra Selatan itu.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari guru Pergunu, peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), instruktur, serta para dosen UIN Raden Fatah, Palembang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua