Jombang, NU Online
Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Jombang, Jawa Timur, mendesak penghentian dan penghapusan perilaku pungutan tidak resmi kepada guru penerima tunjangan.
<>
Perilaku koruptif tersebut jika dibiarkan bisa mengganggu konsentrasi para guru dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Desakan penghapusan pungli tersebut merupakan rekomendasi hasil rapat kerja PC PERGUNU Jombang yang dilaksanakan di hall Abdurrahman Wahid, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang pada Ahad (24/11).
Raker yang diikuti pengurus persatuan guru di lingkungan NU tersebut menghasilkan 8 rekomendasi. Diantara rekomendasi tersebut, PC PERGUNU mendesak penghapusan pungutan tidak resmi terhadap para guru penerima tunjangan.
"Kalau mau melakukan pungutan, sekalian saja nama dan jenis pungutannya diresmikan. Biar dari awal transparan," ujar Ketua PC PERGUNU Jombang, Ahmad Faqih, Selasa (26/11).
Dia mengungkapkan, pihaknya kerapkali menerima aduan dari para guru anggota PERGUNU terhadap upaya pungutan setiap kali dilaksanakan pencairan tunjangan guru. Sayangnya, pungutan tersebut dilakukan secara rapi hingga sulit mendapatkan bukti materiil.
"Caranya berbeda dengan sebelumnya, lewat teman-teman kita sendiri dan terakhir tidak ada bukti kuitansi," kata Faqih.
Ditambahkan, PC PERGUNU Jombang yang saat ini memiliki anggota 1.000 orang guru akan terus mendorong upaya penghapusan pungli di lingkungan pendidikan. Dengan dihapusnya pungutan tidak resmi, khususnya terhadap guru, diharapkan konsentrasi guru tidak terganggu dalam upayanya turut mencerdaskan kehidupan anak bangsa. (Saiful/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua