PWNU Papua Barat Daya dan PWNU Bengkulu Keluarkan Surat terkait Persoalan di PBNU

Jakarta, NU Online

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua Barat Daya dan Bengkulu mengeluarkan Surat Pernyataan berkaitan dengan persoalan di PBNU pada Kamis (27/11/2025).

PWNU Papua Barat Daya melalui surat bernomor 15/PW.01/A.II.07.99/35/11/2025 mendorong pentingnya upaya rekonsiliasi dan memprioritaskan musyawarah. Surat yang ditandatangani Rais Syuriyah H Mulyono, Katib Abdul Muthalib Salim, Ketua Rofiul Amri, dan Sekretaris Azis Silehu tersebut menekankan hal itu demi menjaga kebesaran marwah jamiyyah.

"Kami memohon dengan sangat agar jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU segera mengupayakan Ishlah Jam'iyyah (Rekonsiliasi Organisasi) secara optimal dan secepatnya, guna menjaga kebesaran dan marwah jam'iyyah Nahdlatul Ulama sebagaimana diamanatkan dalam Muqaddimah Qanun Asasi," demikian bunyi poin pertama surat tersebut.

Senada, PWNU Bengkulu melalui surat bernomor 237/PW.02/A.II.07.99/9/11/2025 sebagai sikap bersama dengan PCNU seluruh Bengkulu itu menekankan rekonsiliasi dan rekonsolidasi. Seperti PWNU Papua Barat Daya, PWNU Bengkulu menyebut usulan itu sebagai ikhtiar untuk menjaga wibawa organisasi.

"PWNU Bengkulu memohon kepada PBNU untuk menempuh jalan islah (rekonsiliasi) dan rekonsolidasi, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah serta menghindari konflik berkepanjangan yang tidak memberikan manfaat bagi umat maupun organisasi," demikian bunyi surat yang ditandatangani Rais Syuriyah KH Hasbullah Achmad dan Katib KH Aly Shodiq Ahmad itu.

Surat pernyataan PWNU Papua Barat Daya

Segala puji bagi A lah subhanahu wata’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shalalahu ‘alaihi wasalam, keluarga, dan sahabatnya.

Menyikapi perkembangan dinamika kepengurusan yang terjadi di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhir-akhir ini, serta menimbang aspirasi dan kekhawatiran dari Pengurus Wilayah di seluruh Indonesia, kami dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Papua Barat Daya dengan ini menyatakan sikap dan memohon agar PBNU mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

 

1. Mendorong Upaya Ishlah Jam'iyyah dan Pemulihan Marwah : Kami memohon dengan sangat agar jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU segera mengupayakan Ishlah Jam'iyyah (Rekonsiliasi Organisasi) secara optimal dan secepatnya, guna menjaga kebesaran dan marwah jam'iyyah Nahdlatul Ulama sebagaimana diamanatkan dalam Muqaddimah Qanun Asasi.
2. Mendorong Prioritas Musyawarah dan Dialog Internal : Kami memohon agar seluruh jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU segera memprioritaskan pelaksanaan musyawarah internal yang dilandasi semangat kekeluargaan (ukhuwah) dan saling menghormati (tasamuh), dengan tujuan mengakhiri polemik secara damai, tuntas, dan mengembalikan suasana kondusif serta kepercayaan di tubuh organisasi.
3. Mendorong Normalisasi Administrasi : Kami mendorong agar segera diupayakan normalisasi seoptimal mungkin terhadap tata kelola administrasi Perkumpulan, guna memastikan berjalan tertib, transparan, dan sesuai dengan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama.
4. Mendorong Akselerasi Penerbitan SK untuk Konsolidasi Bawah : Kami memohon PBNU untuk segera mempercepat dan menertibkan penerbitan Surat Keputusan (SK) kepengurusan di bawah PBNU yang sempat tertunda (PWNU, PCNU, MWCNU, PRNU, dan PARNU), agar roda perkumpulan di tingkat daerah dapat bergerak dan melayani umat secara penuh.
5. Mengimbau Fokus Khidmat : Kami mengimbau kepada seluruh jajaran kepengurusan di bawah PWNU Papua Barat Daya untuk senantiasa fokus menggerakkan jam'iyyah dalam rangka khidmat melayani warga nahdliyyin dan masyarakat pada umumnya, dan tidak boleh terdistraksi oleh polemik internal di tingkat pusat.

Demikian Pernyataan Sikap ini disampaikan. Kami berharap seluruh komponen Nahdlatul Ulama dapat kembali fokus pada program kerja demi kemajuan organisasi dan umat, serta menyelesaikan segala persoalan internal melalui jalan musyawarah yang mengedepankan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

Surat pernyataan PWNU Bengkulu

Menaggapi dinamika yang tengah berkembang di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bengkulu telah melaksanakan Rapat Koordinasi bersama Syuriyah, Tanfidziyah, dan seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan berdasarkan Surat PWNU Nomor 235/PW.01/A.1.01.08/9/11/2025 tanggal 23 November 2025. 

Melalui forum resmi tersebut, para pengurus wilayah dan cabang menyampaikan pandangan, sikap, serta harapan terkait penyelesaian permasalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil rapat tersebut, PWNU Bengkulu dan PCNU se- Provinsi Bengkulu menyampaikan sikap sebagai berikut:

 

1. PWNU Bengkulu memandang bahwa stabilitas organisasi harus menjadi prioritas utama. Segala dinamika internal PBNU tidak boleh berdampak pada keretakan, kegaduhan, dan perpecahan di tingkat wilayah maupun cabang.
2. PWNU Bengkulu memohon kepada PBNU untuk menempuh jalan islah (rekonsiliasi) dan rekonsolidasi, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah serta menghindari konflik berkepanjangan yang tidak memberikan manfaat bagi umat maupun organisasi.
3. PWNU Bengkulu menilai pentingnya pandangan, arahan, dan wejangan para Mustasyar PBNU maupun kesepuhan tokoh Nahdlatul Ulama (alim Ulama NU) untuk memberikan penenang dan penuntun dalam menghadapi dinamika ini. Ketika terdapat banyak kontradiksi, maka pelibatan Mustasyar dan alim ulama NU menjadi sangat penting demi menjaga keseimbangan dan objektivitas organisasi.
4.  Berdasarkan aspirasi PCNU se-Provinsi Bengkulu dan PWNU Bengkulu mendukung kepemimpinan PBNU masa khidmat 2021-2026 untuk dapat menyelesaikan kepemimpinannya sebagaimana amanah Muktamar ke 34 di Lampung.

Demikian Pernyataan Sikap ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan organisatoris PWNU Bengkulu dan PCNU se-Provinsi Bengkulu dalam menjaga marwah Nahdlatul Ulama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kelapangan dalam setiap ikhtiar kita.