Nasional SETENGAH ABAD LESBUMI

"Lewat Djam Malam" Sukses Gambarkan Situasi Zaman

Jumat, 4 Mei 2012 | 02:13 WIB

Ciputat, NU Online 
Film Lewat Djam Malam (LDM) besutan sineas Lesbumi NU Usmar Ismail sukses menggambarkan situasi zaman tahun 1950-an, ketika Indonesia beberapa tahun merdeka. Hal itu mengemuka pada diskusi selepas pemutaran LDM di ruang Teater Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (3/5).<>

Menurut Ahmad Makki, penikmat film, gambaran situasi zaman itu bisa disimak dalam pergulatan batin seorang tokoh utama LDM yaitu Iskandar, seorang pejuang kemerdekaan. Iskandar kecewa atas situasi yang tak kunjung baik. Di sisi lain, orang-orang berebut kekuasaan, dan bermewahan.

Padahal sambung Ahmad Makki, film tersebut dicipta ketika indusrti film masih sederhana, tapi tak kehilangan subtansi. Ia kemudian mengutip pendapat seorang pengamat film, “Menurut JB Kristanto LDM adalah film terbaik nasional,” ujarnya.

Ahmad Nurul Huda berpendapat, ada dua hal keberhasilan film LDM, “Film ini bercerita suasana 30 jam. Meski demikian, bisa meggambarkan situasi zaman itu. Kedua, meskipun tidak ada adegan atau simbol-simbol agama, misalnya, film ini tetap Islami karena bisa mencerahkan pikiran penonton,” ujar mahasiswa S3 Leiden yang sedang meneliti film di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, pada Musyawarah Film Nasional di gedung PBNU, Wakil Rais Aam PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, mengkritik film nasional yang terjebak pada simbol agama yang dangkal. Bahkan sineas sekarang bikin judul saja tidak bisa. Lebih jauh ia mempertanyakan peran pemerintah dalam perkembangan film nasional

“Selain Lewat Djam Malam, kami akan memutar enam film lainnya di PBNU, The Wahid Institute, dan sebuah pesantren di Jakarta Timur. Lewat pemutaran ini, kami ingin menghargai sesepuh sineas yang juga aktivis-aktivis NU,” kata Hasyim Zen, salah seorang panitia.

Lebih lanjut Hasyim mengatakan, pemutaran film juga bertujuan untuk melakukan proses pendidikan kebudayaan dalam artian luas yang hari ini tidak banyak diperhatikan, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat sendiri.

Pemutaran LDM yang dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi UIN Jakarta ini, dalam rangka 50 tahun Lesbumi. Juga merupakan kelanjutan dari Musyawarah Film Nasional pertengahan April lalu, di PBNU. Pemutaran ini diselenggarakan Lesbumi, Kopri Ciputat, IPPNU Jaktim, Wahid Institute, NU Online, Piramida Circle, dan Makar Institute.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Penulis : Abdullah Alawi