Nasional

Rasulullah, Teladan dalam Berwirausaha

Ahad, 24 Juli 2016 | 10:16 WIB

Rasulullah, Teladan dalam Berwirausaha

Rakhmin Dahuri dan M Nuh, Foto Labib

Cirebon, NU Online
Untuk bisa menjadi negara maju, maka sebuah negara harus memiliki pengusaha tujuh persen dari jumlah penduduknya. Dan Indonesia masih sangat jauh dari capaian tersebut karena persentase pengusahanya kurang dari dua persen.

Rokhmin Dahuri, guru besar IPB menjelaskan, Indonesia menjelaskan dalam forum Rapat Pleno PBNU di Pesantren Khas Kempek Cirebon (24/7),  kebanyakan rakyat Indonesia inginnya jadi pegawai negeri, bukan untuk menjadi pengusaha.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menambahkan, Islam sebenarnya sangat menghargai kewirausahaan karena Rasulullah sudah belajar menjadi wirausahawan sejak usia delapan tahun ketika ia diajak pamannya berdagang.

Ia menyampaikan bahwa banyak faktor yang menyebabkannya, salah satunya adalah sistem yang tidak mendukung rakyat kecil untuk berusaha. Misalnya soal sulitnya mendapat kredit, sementara ada kelompok tertentu yang dengan mudah mendapatkan pinjaman dari bank dengan mudah, bahkan tanpa agunan untuk jaminan pinjaman seperti Edy Tansil.   

"Bukannya rakyat Indonesia yang malas, tetapi sistemnya tidak mendukung," tandasnya.
 
Secara umum, ada empat hal yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.

Sementara itu, wakil ketua umum PBNU H Maksum Machfoed mengungkapkan beberapa upaya bisa bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah ekonomi kerakyatan, yang tidak berbasis modal, tetapi berbasis rakyat, desentralisasi aktivitas ekonomi sehingga tidak berpusat di Jakarta, dan memberi nilai tambah pada ekspor yang selama ini masih berbasis bahan mentah. (Mukafi Niam)