Jombang, NU Online
Jelang perhelatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 ini, menjadi momentum yang dinilai sangat tepat untuk kian mempererat dan menguatkan tiga pilar yakni santri, pesantren, dan ulama. Ketiganya adalah tiga pilar yang harus saling mendukung.Â
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur KH Salmanudin Yazid. Ia tak menafikan tiga pilar tersebut memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari masa ke masa.
"Santri, pesantren, dan ulama adalah tiga pilar yang tidak bisa kita pisahkan untuk selalu menjaga negeri yang kita cintai ini," ungkapnya kepada NU Online saat dimintai komentarnya tentang santri di perhelatan HSN 2018 ini, Rabu (3/10).
Pengasuh Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung ini lebih jauh memaparkan, segala macam bentuk tantangan yang dihadapi bangsa dan negara, tiga pilar tersebut selalu ada untuk menghalaunya, termasuk berbagai macam kelompok yang hendak memecah belah bangsa dan negara.
"Dan tentu (tiga pilar) itu bisa menjaga dari berbagai pihak yang ingin merongrong NKRI," jelasnya Gus Salman sapaan akrabnya.
Bukan tanpa alasan, tiga pilar itu kenapa selalu setia terhadap keutuhan NKRI. Menurutnya, itu sudah merupakan warisan para ulama dan muassis NU yang kala itu berjuang hingga titik darah penghabisan demi tegaknya NKRI.
"Marilah Hari Santri tahun 2018 ini kita jadikan momentum yang tepat untuk meneladani ruh jihad para pendahulu kita, terutama para muassis NU," ujarnya. (Syamsul Arifin/Muiz)