Jakarta, NU Online
Sekretaris jendral Gerakan Pemuda Ansor Adung Abdul Rochman memiliki pandangan tersendiri menanggapi twit Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Shuaibi yang menuding Banser sebagai organisasi sesat.
Menurutnya, perkataan Osamah dalam akun twitternya menunjukkan kecenderungannya pada kelompok tertentu. “Saya kira, unggahan di twitternya selain menunjukkan apresiasi baik terhadap kegiatan reuni 212, juga menunjukkan kedekatan pribadinya pada kelompok tertentu,” kata Adung pada NU Online, Kamis malam (6/12).
Hipotesis ini didukung oleh foto yang diunggahnya di akun instagram yang menunjukkan dirinya begitu dekat berpelukan tokoh senior jaringan Jamaah Islamiyyah, Abu Jibril. “Artinya saya kira dia mempunyai pandangan yang negatit terhadap organisasi yang membakar bendera Hizbut Tahrir Indonesia yang dia sebut sebagai Bendera Tauhid,” katanya.
Walau tidak secara resmi mewakili jabatan yang dia emban saat ini, namun kecenderungan pribadinya yang tergambar melalui akun twitternya itu menunjukkan posisinya dalam peta politik di Indonesia saat ini.
“Kalau masalah kedekatan, dia kan dekat dengan Abu Jibril dan orang-orang itu. Apakah kedekatan dia dengan mereka lebih dalam dibandingkan dengan tokoh NU dan Muhammadiyah, saya kira itu bisa dilihat dari ciutannya di twitter itu,” kata Adung.
Dalam kesempatan ini Adung juga menyatakan bahwa Ansor menunggu tanggapan resmi dan klarifikasi dari Kedubes Arab Saudi mengenai twit Osamah. “Kita masih menunggu tanggapan dari dubesnya sendiri, karena itu via twitter pribadi. Tapi itu tidak bisa dilepaskan dari jabatannya yang mewakili kerajaan Arab Saudi,” jelasnya.
Kendati demikian, Adung memastikan bahwa poster digital (e-poster) di media sosial tentang rencana demonstrasi yang akan dilakukan GP Ansor terhadap kantor kedutaan Arab Saudi untuk memprotes ciutan Dubes Osamah Muhammad Al Shuaibi adalah bohong. “Itu hoaks. Bukan kami yang bikin itu. Kami menempuh jalur diplomatik,” pungkasnya. (Ahmad Rozali)