Nasional

Selain Gus Dur, 3 Pimpinan Tertinggi NU Ini Juga Wafat di Bulan Desember

Senin, 30 Desember 2024 | 11:00 WIB

Selain Gus Dur, 3 Pimpinan Tertinggi NU Ini Juga Wafat di Bulan Desember

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat pada 30 Desember 2009, 15 tahun yang lalu. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Tanggal 30 Desember pada 15 tahun lalu, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur wafat di Jakarta. Di bulan terakhir ini, tiga tokoh penting Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga wafat, yakni KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Ali Maksum, dan KH Ilyas Ruhiat.


KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Gus Dur wafat di penghujung 2009, tepatnya pada 30 Desember, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Setelah disemayamkan di rumah duka di Ciganjur, Jakarta Selatan, jenazah almarhum diterbangkan ke Surabaya dan dikebumikan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Upacara pemakamannya dipimpin Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.


Gus Dur wafat dalam usia 69 tahun. Sosoknya lahir pada 4 Agustus/7 September 1944 di Jombang, Jawa Timur.


Gus Dur kali pertama terpilih sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar Ke-27 NU 1984 di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi’iyyah Situbondo, Jawa Timur. Ia kembali terpilih pada muktamar berikutnya yang digelar pada 1989 di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Ketiga kalinya Gus Dur terpilih sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar Ke-29 NU 1994 di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.


KH Moh Ilyas Ruhiat

Ajengan Cipasung, demikian ia dikenal, wafat pada 18 Desember 2007 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Almarhum diistirahatkan di komplek pemakaman Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.


Kiai Ilyas wafat dalam usia 73 tahun. Sosoknya lahir di tanggal yang sama dengan pendirian NU, yakni 31 Januari, tepatnya pada 1934.

 
Ajengan Cipasung. (Foto: dok. Iip D Yahya) 


Ajengan Cipasung didapuk sebagai Rais Aam PBNU meneruskan KH Ali Yafie yang mengundurkan diri. Ia kembali terpilih pada Muktamar ke-29 NU 1994 di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat yang diasuhnya.


KH Ali Maksum

KH Ali Maksum wafat pada 7 Desember 1989. Almarhum dimakamkan di Pemakaman Dongkelan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta berdekatan dengan makam ayah mertuanya, KH Muhammad Munawwir Krapyak.


Kiai Ali wafat saat usianya 74 tahun. Ia lahir pada 2 Maret 1915 di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

 
KH Ali Maksum. (Foto: dok. NU Online) 


Kiai Ali menerima mandat sebagai Rais Aam PBNU sepeninggal Almarhum KH Bisri Syansuri pada 25 April 1980. Kiai Ali Maksum dipilih pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU di Kaliurang, Yogyakarta, pada Agustus 1981 saat usianya menginjak 66 tahun.


KH Abdul Wahab Chasbullah

Salah satu motor pendirian Nahdlatul Ulama ini wafat pada 29 Desember 1971. Almarhum dimakamkan di pemakaman Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.


Kiai Wahab wafat saat usianya menginjak 83 tahun. Ia lahir di Jombang pada 31 Maret 1888.

 
KH Wahab Chasbullah. (Foto: dok. NU Online) 


Ia menerima amanah sebagai Rais Aam PBNU sepeninggal gurunya, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1947. Kiai Wahab juga yang mengubah nomenklatur menjadi Rais Aam yang sebelumnya Rais Akbar.