Soal Konsesi Tambang, Gus Yahya Tegaskan NU Tak Bisa Kerjakan Sendiri Tanpa Koordinasi dengan Pemerintah
NU Online Ā· Rabu, 24 Desember 2025 | 16:45 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan pengurus PBNU lainnya dalam jumpa pers, Rabu (24/12/2025) di kantor PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil StaqufĀ atau Gus Yahya menegaskan bahwa pengelolaan konsesi tambang yang diberikan kepada NU tidak dapat dilakukan secara mandiri tanpa koordinasi dengan pemerintah.
āSejak awal kita punya prinsip bahwa tambang ini tidak bisa dan tidak boleh dikerjakan oleh NU sendirian atau hanya bersama pihak-pihak swasta,ā ujar Gus Yahya dalam konferensi pers di Lantai 1 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (24/12/2025).
āIni harus dikerjakan dalam koordinasi dengan pemerintah. Itu prinsipnya,ā imbuhnya.
Gus Yahya menjelaskan bahwa pemberian konsesi tambang kepada NU merupakan bagian dari kebijakan dan agenda negara. Karena itu, NU sebagai penerima konsesi tidak dapat mengelolanya secara bebas tanpa mengikuti aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurutnya, pengelolaan konsesi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, administratif, dan moral kepada negara serta masyarakat luas.
Menanggapi narasi yang berkembang belakangan ini terkait wacana pengembalian konsesi tambang karena dianggap menjadi akar dinamika konflik internal PBNU, Gus Yahya menegaskan bahwa NU tidak pernah meminta atau menuntut konsesi tersebut dari pemerintah.
āKebijakan pemberian konsesi tambang itu berasal dari pemerintah. NU tidak pernah menuntut agar diberikan,ā katanya.
Ia pun menanggapi secara ringan anggapan bahwa konsesi tambang menjadi penyebab konflik internal. āSeandainya tidak ada konsesi tambang itu, apakah tidak terjadi hal seperti ini? Ya belum tentu juga,ā ujarnya.
Terkait teknis pengelolaan konsesi, Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU akan membahasnya secara lebih mendalam melalui musyawarah internal. Namun, ia kembali menekankan bahwa prinsip dasar koordinasi dengan pemerintah tetap menjadi pijakan utama.
āKonstruksi pengelolaannya seperti apa bersama-sama dengan pemerintah itu akan terus dikoordinasikan,ā jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Yahya juga menegaskan bahwa dinamika yang terjadi di internal NU tidak menghambat kerja-kerja organisasi. Ia memastikan bahwa aktivitas kepengurusan di tingkat pusat, wilayah, hingga cabang tetap berjalan secara optimal.
Hal tersebut disampaikannya dalam rangka menanggapi Tabayun Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, sekaligus menegaskan komitmen PBNU untuk tetap fokus menjalankan amanat organisasi dan khidmah keumatan.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
2
Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo: Serukan Islah hingga Usulkan Penyelenggaraan MLB
3
Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
Gus Yahya Klarifikasi Undangan Peter Berkowitz, Potensi TPPU, dan Konsesi Tambang
6
KH Ma'ruf Amin Nilai Keputusan Musyawarah Kubro di Lirboyo Utamakan Kemaslahatan Jam'iyah
Terkini
Lihat Semua