Strategi Akselerasi Pelajar Jadi Fokus Utama Kongres XX IPNU
Jumat, 12 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta yang akan dibuka pada Jumat (12/8/2022) besok hingga Ahad (14/8/2022) mengangkat tema Akselerasi Pelajar untuk Indonesia Maju. Tema tersebut, terutama mengenai akselerasi pelajar akan menjadi fokus utama dalam pembahasan pada Kongres XX IPNU.
Baca Juga
Tema dan Logo Kongres XX IPNU
Ketua Panitia Pengarah Kongres XX IPNU Hasan Malawi menjelaskan, akselerasi pelajar yang dijadikan tema itu bermakna sebagai penyesuaian IPNU terhadap situasi atas perubahan zaman. Menurutnya, jika tidak bisa menempatkan atau menyesuaikan diri maka IPNU tidak akan mengalami kemajuan organisasi.
“Perubahan informasi dan percepatan teknologi itu sesuatu yang secara konteks muncul. Kalau kita tidak bisa menempatkan titik kemajuan kita, maka jelas lokomotif kita akan mundur. Maka hal terpenting yang bisa dilakukan organisasi adalah akselerasi,” ungkap Hasan kepada NU Online pada Kamis (11/8/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa indikator Indonesia maju diletakkan pada kemajuan organisasi. Sementara indikator kemajuan organisasi berada pada kemajuan sumber daya yang berbasis pengetahuan.
"Berarti ketika organisasinya maju maka akan mengoptimalkan kemajuan Indonesia itu sendiri," tegas Gus Hasan, sapaan akrabnya.
Akselerasi IPNU
Menurut Gus Hasan, akselerasi IPNU terbagi menjadi dua hal. Pertama, secara internal yakni akselerasi akan terkait pada optimalisasi sumber daya organisasi. Secara konkret, hal itu telah dilakukan melalui program klaster akreditasi serta penataan, pemberdayaan, dan penguatan kaderisasi.
Kedua, secara eksternal akan ditengarai dengan upaya IPNU dalam menangkap berbagai isu yang sangat penting dibicarakan publik. Gus Hasan berharap, IPNU mampu terlibat dalam pembahasan rumusan-rumusan yang menentukan terhadap respons publik.
Pada gelaran Kongres XX IPNU nanti, akan disorot tentang akselerasi pelajar yang ditandai dengan tantangan kekinian. Di komisi rekomendasi, misalnya, IPNU akan menyoroti soal Permendikbud.
"Permendikbud ini sampai hari ini menjadikan IPNU sulit memperluas konektivitasnya di kalangan pelajar atau memperkecil ruang gerak IPNU," jelasnya.
Selain itu, soal mentalitas yang juga akan menjadi sorotan. Gus Hasan mengatakan, ruang peran dan ekspresi saat ini dipenuhi oleh kelompok milenial dan generasi Z. Namun, keterlibatan IPNU masih sangat minim.
"Kita tidak menjadi rujukan bagi kelompok di luar kita. Kita tidak diikuti tapi kita selalu mengikuti. Maka ke depan, kita ingin trendsetter ini muncul dari kalangan IPNU," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) IPNU Bidang Organisasi itu.
Minim Ekspresi
Menurut Gus Hasan, IPNU merupakan sebuah kelompok yang besar secara kolektif tetapi minim ekspresi. Di ruang publik yang dipenuhi generasi milenial, IPNU justru menjadi kelompok minoritas dan terpinggirkan.
Hal yang membuat IPNU minim ekspresi adalah karena karakter rendah hati, sehingga kader-kader IPNU selalu tidak ingin terlibat di dalam ruang-ruang yang lebih luas.
"Kalau peran organisasi semakin luas dan bisa diterima, menjadi bagian dari narasi publik, maka saya yakin bukan ideologi saja yang bisa kita kuatkan IPNU ke depan, tapi ideologi itu harus muncul dalam ekspresi yang beda," ungkapnya.
"Aktivitas IPNU yang berkutat pada ideologi, akidah, itu justru tidak memperluas ruang gerak di ekspresi yang lain," tutup Gus Hasan.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua