Nasional

Tak Hanya Demo, PMII Dirikan TBM Bintang Sembilan

Kamis, 31 Mei 2012 | 09:14 WIB

Padang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Padang tetap konsisten meningkatkan intelektualitas kadernya sebagai mahasiswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TMB) Bintang Sembilan yang menyediakan berbagai bahan bacaan, terutama yang berkaitan dengan pergerakan mahasiswa dan pengembangan pemikiran.<>

Ketua Umum PMII Cabang Padang Yosef Firman Susilo  menyebutkan hal itu saat menerima sumbangan buku dari Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Padang di lokasi TBM Bintang Sembilan, Anduring, Padang, Kamis (31/5). 

Hadir Ketua Cabang Korp  PMII Putri (KOPRI) Padang Hariyus Sofiani dan kader PMII Padang. Menurut Yosep, TBM Bintang Sembilan sudah dirintis sejak beberapa bulan lalu dengan jumlah buku saat ini mencapai 200 eksemplar buku.

“Dengan adanya sumbangan buku dari Mabincab PMII Padang Armaidi Tanjung sebanyak 25 eksemplar ini maka akan menambah koleksi buku TBM Bintang Sembilan yang dikelola penuh oleh kader PMII Kota Padang. Kehadiran TBM ini sebagai langkah awal PMII dalam meningkatkan kualitas intelektual kader selain di bangku kuliah,” tambah Yosep.

Menurut Yosep, kita tak ingin kader PMII  dicap hanya bisa demo semata dengan turun ke jalan. Tapi kita juga menunjukkan kader PMII juga punya kepedulian terhadap pentingnya menumbuhkembangkan budaya membaca dengan mengelola sebuah taman bacaan. 

“Kita berharap sumbangan buku dari pihak manapun sejauh sesuai dengan visi dan misi PMII dalam melahirkan calon-calon pemimpin masa depan, kita sangat senang hati menerimanya” kata Yosep.

“TBM Bintang Sembilan ini merupakan yang pertama di lingkungan PMII di Sumbar. Kehadirannya akan memberikan spirit baru dalam pergerakan PMII di Padang khususnya, dan Sumatera Barat umumnya,” tambah Ketua KOPRI Hariyus Sofiani.

Sementara itu, Armaidi Tanjung menekankan dihadapan kader PMII Kota Padang, saat ini minat baca masyarakat Indonesia tergolong masih rendah. Salah satu disebabkan kurangnya sarana bahan bacaan yang dibutuhkan. Dengan adanya TBM Bintang Sembilan ini diharapkan dapat mendorong minat baca tersebut. Kader PMII diminta ikut mendorong peningkatan minat baca masyarakat, minimal di lingkungan sendiri.

Apalagi  sebagai mahasiswa, kata Armaidi Tanjung, harusnya memiliki minat baca yang baik. Mahasiswa yang doyan membaca buku pasti berbeda jauh wawasan pemikirannya dibanding dengan mahasiswa yang malas membaca. Dengan membaca buku kita dapat melewati ruang dan waktu ratusan tahun silam. Memahami pikiran-pikiran tokoh yang sudah ratusan tahun silam wafat. Dari membaca pula kita akan dapat merubah jalan hidup ke masa depan.

“Setiap kader PMII harus sudah memulai membangun perpustakaan pribadi semampunya. Sisihkan sedikit uang untuk membeli buku sesuai dengan minat masing-masing. Selama ini mungkin ada uang dibelanjakan ke hal-hal yang kurang penting, sudah saatnya dialihkan ke buku. Boleh jadi ketika menerima rezeki dadakan, di luar perencanaan, sebagiannya dibelikan buku,” kata Armaidi Tanjung penulis beberapa buku ini.



Redaktur : Syaifullah Amin