Nasional

Yayasan Pendidikan Muslimat NU Inisiasi Gerakan Orang Tua PAUD Antihoaks

Jumat, 20 September 2019 | 05:00 WIB

Yayasan Pendidikan Muslimat NU Inisiasi Gerakan Orang Tua PAUD Antihoaks

Kegiatan parenting bagi ibu-ibu muda oleh PP Muslimat NU. (Foto: Muslimat NU)

Jakarta, NU Online
Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU) mengadakan kegiatan parenting bertema Menangkal Hoaks dalam Keluarga dengan menggandeng Yayasan Pendidikan Al-Ma'ruf. Kegiatan ini bertempat di TK Al-Ma'ruf Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 peserta ibu-ibu muda.

Ketua Yayasan Al-Ma'ruf Hj Marnita Ma'ruf mengatakan bahwa penggunaan gadget pada anak-anak balita harus dibatasi karena dapat merusak mental dan fisik.

"Jika anak-anak dibiarkan menggunakan gadget tanpa pembatasan, itu akan berbahaya bagi anak-anak," ujar Marnita Ma’ruf kepada NU Online, Kamis (19/9) melalui pesan singkatnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Muslimat NU Hj Roosmani Soedibyo menjelaskan, peran orang tua di zaman milenial lebih sulit karena orang tua harus pintar-pintar menyiasati penggunaan gadget pada anak.

"Misal alihkan kegiatan-kegiatan anak ke hal-hal yang lebih bisa mendorong perkembangan psikomotorik anak," jelas Roosmani.

Proses kegiatan parenting diawali dengan seremonial dan pengenalan sejarah Yayasan Al-Ma'ruf dimana pendiri-pendirinya merupakan bagian dari keluarga besar NU dan Muslimat NU serta hingga kini tetap konsisten mengamalkan prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah.

Sesi parenting diisi dengan pemaparan materi tentang hoaks, literasi media, dan menangkal hoaks dalam keluarga yang diramu dalam brainstorming dan diskusi kelompok yang difasilitasi oleh Zaitu Asrilla dan dimoderatori oleh Yuliwati.

Sebagai penutup, Ketua Bidang Program YPMNU Lilis Nurul Husna menyampaikan agar ibu-ibu muda memanfaatkan betul periode usia emas anak 0-5 tahun untuk memperkuat kelekatan dengan orang tua dan membentuk kepribadian anak.

Tujuan parenting kali ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para orang tua murid dan guru agar dapat memfilter atau menyaring berita-berita yang belum jelas kebenarannya dan mencegah agar tidak menyebar kembali berita-berita tersebut.

"Hal ini agar tidak mudah termakan berita bohong dan membatasi anak dari gadget yang akan merusak proses tumbuh kembang anak," tandasnya.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan