Duka dari Bumi Aceh, Rais Syuriyah NU Pidie Jaya Meninggal Dunia

Banda Aceh, NU Online

Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un.

Berselang beberapa hari setelah meninggalnya ulama kharismatik Aceh Abu Lhok Nibong, kini bumi Aceh kembali berduka dengan meninggalnya salah seorang ulama senior Pidie Jaya Tgk Rusydi Muhammad. Pimpinan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurah Dua Pidie Jaya atau akrab disapa Abi Rusydi itu meninggal dunia menjelang shalat Mahgrib Kamis (23/6/2022) petang.

Informasi kepergian sosok yang dikenal enerjik yang juga Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pidie Jaya begitu cepat tersebar melalui media sosial.

"Innalilahi lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah berpulang ke rahmatullah guru kita bersama Abi Rusydi jelang shalat Magrib (malam Jum'at), mohon doa semoga diampuni segala dosanya dan husnul khatimah," ungkap Tgk Yusri Gade Wakil Ketua NU Pidie Jaya.

Tgk Yusri Gade Pimpinan Dayah Ribatul Muhajirin al-Aziziyah Meurah Dua Pidie Jaya yang akrab disapa Abiya Yusri mengatakan almarhum Abi Rusydi meninggal di RSUZA Banda Aceh.

Abiya menyebutkan Abi Rusydi selama ini mengalami sakit dan melakukan pengobatan dan perawatan di RSZA Banda Aceh bahkan sebelumnya sempat diizinkan pulang, namun beberapa hari di Gampong penyakit kembali kambuh.

Tgk. Muhammad Saidi salah seorang murid Abi Rusydi mengatakan direncanakan Abi dikebumikan malam ini di tempat pemakaman keluarga dekat dengan Dayah Irsyadul Ulum Al-Aziziyah Meurah Dua.

"Sekali lagi kami mohon doa dan memaafkan terhadap segala dosanya," pintanya.

Abi Rusydi merupakan sosok yang sangat aktif di dunia dakwah dan pendidikan. Ia bahkan akrab dengan berbagai kalangan baik masyarakat biasa, kalangan dayah termasuk aparatur pemerintahan.

Beberapa tugas penting diamanahkan kepada almarhum Abi Rusydi baik di  berbagai organisasi, baik keagamaan dan lainnya. Di antaranya organisasi yang didirikan Mustasyar PBNU Al-Mursyid Abu MUDI Tastafi, HUDA (Himpunan Ulama Dayah Aceh) dan beberapa lembaga keagamaan lainnya.

Abi Rusydi yang merupakan alumni MUDI Mesjid Raya Samalanga tersebut juga dipercayakan sebagai anggota teras di Majelis Permusyawatan Ulama (MPU-Setingkat MUI) beberapa periode.

Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Kendi Setiawan