Kasus Covid-19 di RI 1,7 Juta, Wakil Ketua DPR: Vaksin dan Prokes Harga Mati
NU Online Ā· Ahad, 9 Mei 2021 | 14:05 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Program vaksinasi massal dan penerapan protokol kesehatan menjadi harga mati yang harus dilakukan masyarakat seiring tingginya angka kasus Covid-19 yang sudah tembus 1,7 juta kasus.
āSaya kira 1,7 juta bukan angka yang kecil. Apalagi korban meninggal dunia akibat corona ini sudah mencapai 46.663 jiwa. Ini persoalan serius sehingga saya meminta masyarakat jangan lengah, tetap mematuhi protokol kesehatan,ā kata Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar kepada wartawan belum lama ini.
Gus Ami, sapaan Muhaimin juga meminta masyarakat menaati aturan pemerintah yang melarang mudik. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
"Kalau pemerintah melarang mudik, ya aturan itu harus kita taati bersama untuk mencegah kondisi yang lebih buruk lagi. Jangan sampai apa yang terjadi di India yang disebut tsunami Covid-19 gelombang kedua juga terjadi di negeri ini,ā ujarnya.
Ketua Tim Pengawas Pelaksana Penanganan Bencana Covid-19 DPR ini juga menyambut baik rencana pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi gotong royong bagi pekerja swasta usai lebaran nanti, atau tepatnya pada 17 Mei 2021.
Diketahui 8,6 juta pekerja sudah terdaftar sebagai penerima vaksin gotong royong. āKami di DPR mendorong Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta perusahaan untuk mulai menyosialisasikan kepada pegawainya mengenai mekanisme vaksinasi gotong royong sehingga para pekerja tidak kebingungan atau pun misinformasi,ā tandas Gus Ami.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua