Parlemen

Wakil Ketua MPR Minta Kemendikbud Jamin Proses Belajar Jalan Baik

Jumat, 21 Agustus 2020 | 12:45 WIB

Wakil Ketua MPR Minta Kemendikbud Jamin Proses Belajar Jalan Baik

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H Jazilul Fawaid. (Foto: dok. Fraksi PKB)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H Jazilul Fawaid meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dapat bersungguh-sungguh untuk menjamin proses belajar berjalan dengan baik agar tidak ada generasi yang tidak belajar.


"Anak tidak belajar itu tidak gampang untuk diperhatikan, apalagi, rentang waktunya panjang. Kita baru akan sadar, ketika mereka besar, dan ternyata tidak memiliki pengetahuan, sebagaimana seharusnya," katanya di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu lalu. 


Karenanya, politisi PKB ini meminta Kemendikbud harus mengambil terobosan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang timbul akibat pandemi Covid-19. Pandemi tidak boleh menjadi alasan bagi peserta didik tidak mendapat materi pelajaran seperti yang seharusnya diperoleh.


Apalagi, lanjutnya, kabar yang beredar mengatakan, dari 86 juta peserta didik hanya 30 persen saja yang bisa mengikuti pelajaran jarak jauh. "Ini mengkhawatirkan, harus diambil terobosan. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud harus memastikan selurub proses belajar mengajar dimasa pandemi bisa berjalan dengan baik, tidak terkendala apapun," kata Jazil pada diskusi buku SDM Unggul Indonesia Maju, kompilasi 56 penulis, yang seluruhnya adalah Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Negeri Jakarta (UNJ).


Padahal, sistem belajar jarak jauh yang digalakkan sejak Pandemi, menurutnya, belum berjalan lancar. Beragam kendala yang turut menghalangi pembelajaran tersebut, antara lain, soal ketersediaan sinyal, peralatan, hingga kesiapan kurikulum yang bisa disampaikan secara daring.


"Tiga puluh persen dari 86 juta peserta didik yang ikut pelajaran jarak jauh juga belum aman. Karena tidak ada jaminan mereka mengikuti pelajaran dengan baik. Ada kelelahan, kebosanan atau malah tidur. Belum lagi, sistem belajar jarak jauh tidak bisa mengajarkan adab, sopan santun dan tata Krama. Sehingga mereka belajar tentang nilai-nilai itu dari media yang mereka miliki," terangnya.


Selain Gus Jazil, peluncuran dan bedah buku itu juga menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Ketua Balitbang Kemenkumham Sri Puguh Budi Utama, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Laksdya TNI (Purn) Achmad Djamaludin, dan Rektor UNJ Komarudin.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad