Subang, NU Online
Sudah setahun lebih Pesantren Al-Mukhtariyyah jadi tempat Pangaosan Malam Senen (Panen) yang dimotori oleh para pengurus ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat.
<>
Pengajian yang selalu dihadiri puluhan bapak-bapak tersebut merupakan sebuah revitalisasi pengajian yang dahulunya dipelopori oleh KH. Abdul Karim Ali, sejak KH. Abdul Karim wafat pada tahun 1993 pengajian tersebut mulai redup.
Menurut Pimpinan Pesantren Al-Mukhtariyyah, A. Hisyam Karim saat ditemui setelah pengajian, Senin (19/11). Dalam kesempatan itu, Hasyim Karim berseloroh, pengajian ibu-ibu selalu ramai, sementara pengajian bapak-bapak, jangankan ramai, menentukan waktunya saja belum selesai-selesai.
Pengajian yang dilaksanakan di Tajug Al-Mukhtar dari pukul 20.00–22.00 WIB tersebut menggunakan sistem calling (Pembaca Keliling), yaitu dalam melakukan pembacaan kitab tidak dilakukan oleh satu orang saja, melainkan bergantian di setiap minggunya, begitu pun dengan konsumsi.
“Biasanya yang membaca kitab dan memberi konsumsi ditentukan sama kami, alhamdulillah bapak-bapaknya tidak ada yang complain, bagi yang kurang menguasai Bahasa Arab, kami sediakan Kitab Remyak-nya” ujar A. Fahmi Karim, bendahara Ranting NU Caracas.
Setelah isi kitab dibaca dan dijelaskan, pengajian yang mengulas kitab Kasyifatusyaja (Syarah Kitab Safinahtun Naja, red.) tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi, masing-masing peserta harus mengungkapkan pertanyaan atau peryataan mengenai tema yang sedang dibahas.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : A. Luthfi Karim
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
4
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
5
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
6
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
Terkini
Lihat Semua