Nadham ‘Syifaul Ummah’, Kitab Kontemporer Karya Ulama Jepara
Selasa, 25 Februari 2020 | 01:30 WIB
Nadham seringkali diartikan sebagai sebuah karya yang disusun secara sadar dan sejajar dengan wazan dan qafiyah, yang berisi ilmu pengetahuan atau informasi (Tohe, 2003:52). Wazan secara sederhana berarti irama atau keseimbangan ketukan tiap bait, sedangkan qafiyah lebih mirip dengan rima atau kesamaan bunyi tiap akhir bait (Hamid, 1995:10).
Dalam kajian keilmuan, bait-bait nadham biasa digunakan dalam pembelajaran keagamaan seperti ilmu nahwu, fiqih, akhlak, tajwid, dan tauhid. Dan lantunan bait-bait nadham dan syi’ir adalah di antara keilmuan ciri khas pesantren. Bait-bait tersebut memudahkan pembaca juga mempermudah menghafal dan memahami isi kandungannya.
Beberapa Ulama-ulama di Indonesia pun mengarang bait-bait nadham seperti KH. Taufiqul Hakim, sebut saja: Nadham Irsyadul al-Ikhwan yang berisi tentang (kopi dan rokok) karya Syaikh Ihsan asal Jampes, Kediri, Jawa timur; Nadham Arja yang berisi tentang (hikayat Isra’ Mi’raj) karya KH. Ahmad Rifa’i asal Semarang, Jawa Tengah; Nadham Tanwir al-Hija yang berisi tentang (ilmu fiqih) karya KH. Ahmad Siddiq asal Jember, Jawa Timur; Nadham Fiqih sebanyak 553 bait karya KH. Abdul Hamid asal Pasuruan, Jawa Timur, dan masih banyak lagi.
Kitab Syifaul Ummah, kitab nadham karya KH Taufiqul Hakim memiliki ciri khas tersendiri. Kitab ini terdiri dari empat jilid. Jilid pertama, memuat topik Menangkal Hal Radikal. Jilid kedua, Menangkal Penyimpangan Seksual dan Bahaya Tato. Jilid ketiga, Awas Miras, Narkoba dan Penanggulangan Tawuran. Jilid keempat, Solusi Mengatasi Korupsi.
Berikut contoh nadham karya Hakim (2016:27) dalam kitab Syifa al-Ummah:
إِنَّ اْلجِهَادَ لَيْسَ بِاْلمقَاتَلَةْ # بَلْ هُوَ نَهْيُ نَفْسِهِ وَالدَّعْوَةْ
Jihad (bukan-lah) berarti-dengan perang # Tapi da’wah – dan cegah (nafsu) yang bengkang
Engage in a (ho-ly) war is not – by fighting # Refrain passion – and by (reli-gious) teaching.
Dalam kitab ini, Kiai Taufiq mengurai dengan sistematika penulisan yang berbeda dan buku yang lain. Pertama, penjelasan materi diawali dengan pembahasan yang ditulis dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini untuk mengasah bahasa para pembaca. Kedua, setelah penjelasan, penulis kemudian memberikan dalil dari Al-Qur’an, Hadist, dan kitab salaf. Penjelasan tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ketiga, penulis menyajikan isi materinya dengan gubahan nadham dengan empat bahasa, yaitu Arab, Jawa, Indonesia, dan Inggris. Khusus nadham yang berbahasa Arab, penulis menambahkan dengan makna gandul agar memudahkan santri untuk mengetahui tarkib dan i’rab dari nadham tersebut.
Kitab Syifa al-Ummah ialah salah satu kitab karya KH. Taufiqul Hakim di antara kitab-kitab karyanya yang lain. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara. Ia adalah kiai muda dengan ilmu yang mendalam, banyak karya, dan cukup dikenal di kalangan masyarakat Jepara.
Karakter KH. Taufiqul Hakim ialah istiqomah, disiplin, suka membaca, sabar, dermawan, produktif, santun, rendah hati, kaderisasi (Asmani, 2019:73). Kiai Taufiq mengasuh sekitar 3000-an santri, mulai madrasah formal Taman Kanak-kanak (TK), Mts Amstilati, MA Amtsilati, Madrasah Diniyyah, hingga Ma’had Ali.
Menurut Asmani (2019:35) Kiai Taufiq lahir di Jepara pada 14 Juni 1975 dari pasangan H. Supar dan Hj. Aminah. Keduanya adalah petani dan penjual (bakul gendong) minyak klentik. Ia memiliki tujuh saudara yaitu H. Slamet, Sukadi, H. Jayadi, Ngatrinah, Hj. Turinah, H. Rabani, dan KH. Taufiqul Hakim. Ia menikah dengan Hj. Faizatul Mahsunah al-Hafidzoh. Pernikahan ini membuahkan purta puteri yaitu: H. M. Rizqi Al-Mubarok, Akmila Azka Ni’mah, dan Dzikri Rohman.
Kiai Taufik mulai mengenyam pendidikan di TK (Taman Kanak-kanak) Lestari Bangsri Jepara, SD (Sekolah Dasar) 3/7 Bangsri Jepara, Mts (Madrasah Tsanawiyah) Wahid Hasyim Bangsri Jepara, lalu melanjutkan studi di MA (Madrasah Aliyah) PIM (Perguruan Islam Mathali’ul Falah) Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati asuhan KH. Sahal Mahafudz. Di Tahun 1995 ia lulus dari MA (Madrasah Aliyah) PIM (Perguruan Islam Mathali’ul Falah) Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati. Seusai nyantri ia pulang bersama teman-temannya ke Jepara untuk mencari pekerjaan. Sambil bekerja di ukiran kayu, teman-temannya memiliki inisiatif untuk belajar agama ke Kiai Taufiq. Bermula dari sinilah kemudian beberapa saudara dan tetangga ikut mengaji hingga selanjutnya majelis ta’lim tersebut dibuka secara bertahap hingga menjadi sebuah pesantren hingga sekarang (Hakim, 2004:88).
Selain menimba ilmu di PP Maslakul Huda Kajen Pati, Kiai Taufiq melanjutkan pengembaraan ilmu intelektualnya dengan mendalami dan menyelami ilmu Thariqah an-Naqsabandiyyah Khalidiyyah di bawah asuhan KH. Salman ad-Dahlawi Popongan Klaten selama seratus hari yang normalnya harus dilakukan selama sepuluh tahun (Asmani, 2019:57). Gabungan syariat dan tasawuf dalam diri Kiai Taufiq ini menjadi modal kuat untuk berdakwah di tengah masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan yang datang silih berganti tanpa henti. Tasawuf membuat seseorang matang dan mempunyai tingkat kerohanian yang dalam, sehingga dalam jiwanya ada dimensi keikhlasan, tawakkal, dan sabar dalam membimbing masyarakat.
Dalam kitab nadham Syifa al-Ummah, Kiai Taufiq banyak mengambil referensi dari buku-buku ala Pesantren dan Nahdlatul Ulama, yang mengulas fiqih tradisional, landasan amaliah nu, dan akar-akar radikalisme. Namun demikian, meski berlatar belakang pendidikan tradisional ala pesantren, Kiai Taufiq memiliki pola modern dan keilmuan yang kekinian. Hal ini dibuktikan dengan bahasa dalam karyanya yang bertema kekinian dan setiap bait nadham diarti bahasanya menjadi bahasa Arab, Jawa, Indonesia, dan Inggris.
Peresensi adalah Farhan Maksudi, Wakil Sekretaris PCNU Jakarta Pusat dan Mahasiswa S2 UIN Jakarta
Identitas Buku:
Judul Buku: Syifaul Ummah
Penulis : H. Taufiqul Hakim
Penerbit : PP Darul Falah Press
Tebal: 645 + dcxlv
Cetakan : 2016
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua