Warta JALIN KERJA SAMA DENGAN DEPHUT

2007, Ansor Targetkan Tanam 200 Ribu Pohon

Rabu, 11 Oktober 2006 | 13:34 WIB

Jakarta, NU Online
Langkah maju sekali lagi dilakukan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Setelah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) awal bulan lalu, kali ini, organisasi sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU) ini melakukan hal yang sama dengan Departemen Kehutanan.

Bentuk kerja sama itu ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Saifullah Yusuf dengan Menteri Kehutanan MS Kaban, di Kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (11/10)

<>

Gus Ipul—panggilan akrab Saifullah Yusuf—ditemui usai acara yang dirangkai dengan buka puasa bersama itu mengatakan, hingga pada tahun 2007 nanti pihaknya menargetkan telah menanam sedikitnya 200 ribu pohon di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan sebagian luar pulau Jawa.

“Secepatnya program ini akan kita laksanakan. Insya Allah, tahun (2006, red) ini sudah bisa kita mulai,” kata Gus Ipul yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.

Untuk melaksanakan program itu, tambah Gus Ipul, pihaknya akan melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). “Kita juga minta keterlibatan Banser agar menanam pohon di tempatnya masing-masing,” ujarnya.

Mengenai penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah, Gus Ipul menyatakan, pada dasarnya pihaknya juga ingin terlibat. Namun demikian, menurutnya, GP Ansor harus melihat kemampuan yang ada. “Sebetulnya, kita juga ingin terlibat. Tapi lihat kemampuan yang ada dulu,” katanya.

Sementara itu, Menhut MS Kaban menyatakan, jalinan kerja sama dengan organisasi kepemudaan itu dilakukan karena sadar akan keterbatasan kemampuan dari pemerintah dalam menangani kerusakan hutan yang terjadi. “Mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, red) saja tidak mungkin. Perlu adanya komitmen moral dari semua elemen bangsa. Makanya kita kerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor ini,” ungkapnya.

Dikatakan Kaban, selain dengan GP Ansor, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan organisasi kepemudaan lainnya, termasuk dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Pusat Muslimat NU, dan lain-lain.

Dalam kesempatan itu, Kaban juga berharap dengan adanya komitmen moral untuk tetap menjaga serta melestarikan hutan itu, ekosistem hutan Indonesia akan aman, termasuk dari pembalakan liar. “Saya berharap tidak akan ada lagi nama-nama seperti A Hong, Aseng, A Peng, dan lain-lain yang biasa menjarah hutan kita,” tegasnya.

Menurut Kaban, hingga saat ini, tercatat sekitar 59 juta hektar hutan di Indonesia yang masih terjaga kelestariannya. Jumlah tersebut akan terus berkurang jika pemerintah bersama rakyat ini tidak berusaha menjaganya dari kerusakan yang sebagian besar diakibatkan penjarahan liar.

“Kecepatan degradasi hutan kita mencapai 2,8 juta hektar per tahun. Jika menggunakan angka itu, maka paling lambat 15 tahun lagi hutan kita sudah habis,” terang Kaban. (rif)