Warta JELANG KONFERWIL NU JATENG

Ali Mufiz Tetap Dijagokan Jadi Ketua PWNU

Jumat, 4 Juli 2008 | 23:29 WIB

Tegal, NU Online
Nama Ali Mufiz, Gubernur Jawa Tengah saat ini, tetap dijagokan untuk menjadi ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng. Padahal, beberapa waktu lalu, ia mengisyaratkan menolak posisi yang ditinggalkan sementara oleh Mohamad Adnan itu.

Sejumlah dukungan dari berbagai kalangan mengalir untuk Ali Mufiz. Salah satunya dari Ketua Pengurus Cabang NU Kota Tegal, H Basukiyatno. Menurut dia, Ali Mufiz merupakan tokoh NU Jateng yang memiliki kemampuan intelektual memadai dan teruji.<>

“Ali Mufiz merupakan tokoh NU yang santun dan senior. Namun, yang lebih bagus dari kelebihan dia adalah telah memiliki jejaring yang luas. Dia mampu membuka jejaring dengan berbagai organisasi, lembaga dan dinas,” ungkap Basukiyatno di Tegal, Jumat (4/7) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.

Selain itu, kata Basukiyatno, figur Ali Mufiz dinilai dapat menjaga jarak NU dengan wilayah politik praktis. Hal itu penting karena NU kerap dilibatkan dalam wilayah politik, seperti halnya hajatan Pemilihan Gubernur Jateng pada 22 Juni lalu.

Ia menambahkan, faktor kepemimpinan juga sangat berpengaruh pada tata kelola organisasi. Ke arah mana organisasi NU dijalankan, salah satunya, terletak pada faktor kepemimpinan, selain juga beberapa faktor pendukung lainnya.

Namun, lanjutnya, persoalan siapa yang akan memimpin PWNU Jateng nantinya, sebaiknya tidak menjadi fokus utama pembahasan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kabupaten Brebes, pada 11-13 Juli mendatang.

“Meski itu penting, tapi janganlah terlalu dijadikan isu utama. Yang dibesar-besarkan pada setiap konferensi di semua tingkatan, pasti hanya pada komisi organisasi. Di butir pembahasan kriteria calon ketua, pasti sangat alot, bahkan buntu," ungkap Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti, Tegal, itu.

Ali Mufiz sempat santer disebut-sebut akan dicalonkan menjadi ketua PWNU Jateng. Selain dia, muncul pula nama lain, di antaranya, Abu Hapsin (Pejabat Sementara Ketua PWNU), Prof Abdul Djamil (Rektor Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang) dan Achmad (mantan ketua PWNU).

Namun, Ali Mufiz, mengisyaratkan penolakan untuk dicalonkan. "Terima kasih. Akan tetapi, pilih dan beri kesempatan kepada mereka yang lebih muda untuk membesarkan NU," katanya di Semarang, Selasa (1/7) lalu. (rif)