Jakarta, NU Online
Masuknya para bintara Polri ke pondok-pondok pesantren di Sumenep, Jawa Timur, saat ini dinilai tidak tepat karena masyarakat khususnya keluarga besar pesantren mencurigai maksud dan tujuan mereka adalah untuk kepentingan aksi memberantas terorisme.
"Masuknya para bintara Polri ke ponpes-ponpes itu memomentumnya tidak tepat, karena di tengah gencarnya pemerintah memberantas terorisme dan pesantren dicurigai sebagai sarang terorisme di Indonesia," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jatim, KH A. Mudjib Imron di Jakarta, Kamis.
<>Ia mengatakan, kali ini Polri masuk ke ponpes bukan untuk mengambil sidik jari santri dalam rangka memberantas terorisme, seperti diberitakan sebelumnya, tapi untuk meningkatkan kepribadian,keimanan dan ketakwaan para prajurit itu agar lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Dalam audiensi dengan Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman S Sumawiredja dan jajarannya di Surabaya beberapa waktu lalu, Gus Mudjib, panggilan akrab KH Mudjib Imron yang merupakan pengasuh Ponpes Terpadu Al-Yasini, Ngabar, Kraton Pasuruan ini, mengusulkan agar Kapolda memberikan pembinaan dan bimbingan mental spiritual tetap di lingkungan kepolisian dengan menghadirkan para kiai dan ustadz dari ponpes.
Kalaupun tetap masih dibutuhkan, menurut Gus Mudjib, para bintara itu bisa masuk ke kampus-kampus untuk membuka wawasan mereka terkait pentingnya pendidikan etika, moral dan akhlak.
"Toh, tingkat pengetahuan agama para bintara itu masih pemula, sehingga tepat kalau mereka masuk ke kampus dan dibimbing oleh para dosen agama di perguruan tinggi daerah masing-masing," katanya.
Yang jelas, menurut Gus Mudjib, kekhawatiran masuknya para bintara ke ponpes itu datang dari para pengasuh ponpes di Jatim, juga pimpinan cabang Nadlatul Ulama Jatim. Mereka, keberatan dengan masuknya para bintara ke ponpes karena para kiai takut dicurigai masyarakat bahwa ponpes adalah sarang teroris.
"Selain itu, kekhawatiran pengasuh ponpes, masuknya para bintara tersebut bertujuan untuk memata-matai ponpes dan dikaitkan dengan terorisme," demikian Gus Mudjib.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?
2
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
3
Lembaga Falakiyah PBNU dan BMKG Rilis Data Hilal, Kapan 1 Ramadhan 1446 H?
4
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1446 H
5
Analisis Prakiraan 1 Ramadhan 1446 H
6
Khutbah Jumat: Sambut Bulan Suci, Momentum Perbaiki Jasmani dan Ruhani
Terkini
Lihat Semua