Warta

Demonstran Gaza Bakar Bendera Denmark

Rabu, 1 Februari 2006 | 11:35 WIB

Gaza, NU Online
Ribuan orang Palestina melakukan protes terhadap Denmark, Selasa, karena membiarkan kartun Nabi Muhammad diterbitkan, sementara para menteri Arab mendesak pemerintah Kopenhagen menghukum surat kabar yang menyiarkan gambar itu.

Demonstran membakar bendera-bendera Denmark, meneriakkan "Perang dengan Denmark, Kematian bagi Denmark" dan menyerukan boikot Arab terhadap produk dari negara kecil Eropa utara itu sampai mereka menunjukkan kesedihan atas karikatur yang menghina Islam itu. Amarah meluas di banyak negara Islam karena penerbitan kartun tersebut.

<>

Kantor-kantor surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, dikosongkan Selasa setelah ancaman bom, namun kemudian dinyatakan aman setelah polisi dengan anjing pelacak memeriksa bangunan itu.

Surat kabar itu meminta maaf Senin, namun itu tidak cukup bagi pemrotes Gaza. "Kami merasa sangat marah atas serangan yang terus-menerus terhadap Islam dan Nabi Islam dan kami menuntut pemerntah Denmark menyampaikan permintaan maaf umum dan tegas atas kejahatan itu," kata Nafez Azzam, seorang pemimpin Jihad Islam, kepada massa pendukung kelompok milisinya di luar markas PBB.

Demonstran melepaskan tembakan ke udara dan membakar bendera-bendera Denmark dan Amerika serta gambar Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen dan Presiden AS George W. Bush.

Azzam mendesak boikot Arab terhadap semua produk Denmark, yang banyak diantaranya dijual di wilayah Palestina seperti susu, shampoo dan permen. Para menteri dalam negeri Arab menyerukan hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penerbitan kartun tersebut.

"Kami medesak pihak berwenang Denmark mengambil langkah-langkah penting untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas penghinaan ini dan mengambil langkah untuk menghindari pengulangan hal serupa," kata menteri-menteri dalam negeri Arab dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan di Tunis.

Arab Saudi telah menarik duta besarnya dari Kopenhagen dan Libya menutup kedutaan besarnya, sementara Qatar mengutuk penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad itu.(ant/mkf)