Warta

Depag Gelar Konferensi Kajian Islam ke-7

Senin, 19 November 2007 | 06:47 WIB

Jakarta, NU Online
Departemen Agama (Depag) menggelar Konferensi Kajian Islam ke-7 atau Annuaal Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-7 di Pekanbaru Riau pada 20-24 November mendatang. Sebanyak 75 makalah ilmiah termasuk yang  bertema aliran sesat akan dibahas.

Konferensi itu dimaksudkan untuk mendorong pengembangan dan peningkatan mutu akademik khususnya di lingkungan perguruan tinggi agama Islam melalui perbincangan akademis dan pertukaran publikasi hasil penelitian dan pemikiran ilmiah.

<>

“Target yang hendak dicapai dari acara ini adalah mengetahui perkembangan hasil studi, riset, dan pemikiran keislaman yang berkembang di Indonesia dalam tahun 2006 – 2007,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof  Abdurrahman Mas’ud Ph. D di Jakarta, Senin (19/11).

Makalah-makalah ilmiah dipilih dari hasil studi, riset dan pemikiran keislaman kontemporer dalam berbagai tema. Menurut Mas'ud, ada enam tema yang hendak dibahas dalam pertemuan ini, yakni tema Islam, Politik, dan Ekonomi Global; Islam dan Masalah Kesehatan/Lingkungan Global; Islam dan Masalah Pendidikan Global; Islam dan Hegemoni Budaya Global; Islam dan Perkembangan Iptek Global; dan Islam dan Masalah Hak Asasi Manusia (HAM).

Ditambahkan, pada konferensi kajian Islam ke-7 ini beberapa pembicara luar negeri akan menyampaikan pemikiran yaitu, Prof Ronald Lukens Bull (Universitas of North of Florida), Prof Mark Woodward dan Prof Peter Suwarno (Arizona State University), dan Prof Nasir Hamid Abu Zaid (Leiden University). Sementara pembicara dalam negeri antara lain, Prof Dr Joko Santoso (Rektor ITB), Prof Dr Fasli Jalal (Depdiknas), dan Prof Dr Azyumardi Azra (UIN Jakarta).

Pada tema Islam dan budaya akan dibahas makalah tentang masalah penistaan agama seperti akan disampaikan Mujiburrahman Ph.D yang berjudul “Dari kartun hingga angket: Kontroversi pencitraan Nabi Muhammad”. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menjamin makalah-makalah yang akan disampaikan telah diseleksi oleh tim ahli independen.

Dalam acara itu akan diadakan Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se Indonesia dalam bentuk lomba karya ilmiah mahasiswa dan lomba debat ilmiah mahasiswa berbahasa Arab dan Inggris, juga ada festival kesenian mahasiswa PTAI.(nam)