Duta besar Indonesia untuk Mesir, Abdurrahman Muhammad Fachir mengatakan bahwa menjaga keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia di Mesir merupakan tugas pemerintah. Kepada NU Online, Fachir menyatakan bahwa kinerja evakuasi tahap kedua berlangsung lebih tertib dan cepat. Dubes mengaku senang melihat kekompakan kinerja KBRI dan tim relawan (mahasiswa I<>ndonesia di Mesir).
Ditemui NU Online di Konsuler KBRI pada Kamis sore (3/2), Dubes Fachir belum tahu kepastian kelanjutan evakuasi WNI di Mesir. Menurutnya, kepastian tersebut bergantung pada hasil penilaian satgas yang telah kembali ke Indonesia bersama rombongan evakuasi kloter kedua. “Saya hanya memberikan masukan dan pertimbangan mengenai perkembangan serta kemungkinan yang akan terjadi. Kita lihat saja keputusan Jakarta,” ujar dubes Fachir. Disinggung mengenai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Menlu Marty Natalegawa bahwa pemerintah akan menjaga keamanan semua WNI, ia menjawab, “Kewajiban saya hanya melaporkan dan melaksanakan instruksi dari pusat.”
Ketika ditanya seputar kondisi lebih lanjut terkait kondisi keamanan di Mesir, Fachir menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah untuk memberikan perlindungan kepada WNI. “Sebenarnya Anda yang merasakan di sini, menurut pandangan Anda kira-kira bagaimana?” ujarnya balik bertanya. Dalam rapat evaluasi Kamis sore (3/2), Dubes Fachir menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota tim relawan yang bekerja bersama-sama dan kompak mengatur proses evakuasi berjalan lancar. Ketika ditelepon oleh Menlu Marty Natalegawa, Dubes menyampaikan bahwa kinerja ini bukan tugas KBRI semata, melainkan tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia di Mesir.
Ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh WNI di Mesir yang sebagian besar mahasiswa, disebabkan oleh terbatasnya ruang gerak di luar rumah. Apalagi sejak diberlakukan jam malam (pemerintah secara resmi mengeluarkan larangan untuk tidak keluar rumah mulai pukul 3 sore hingga 8 pagi). Larangan ini masih berlaku hingga saat ini.
Untuk menjaga diri, WNI memilih untuk tetap berdiam diri di rumah dan tidak keluar kecuali bila ada keperluan mendesak. Dubes Fachir menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah mendatangkan bantuan logistik yang dibawa pesawat kloter kedua. Untuk sementara, bantuan itu akan ditempatkan di KBRI di Garden City. Selain tim relawan yang dibentuk untuk mengkordinir proses evakuasi dan distribusi, beberapa organisasi mengirimkan anggotanya untuk turut membantu. Ditambah beberapa orang datang membantu secara pribadi. PCINU Mesir sendiri telah menurunkan relawan 10 orang.
Dari pantauan NU Online, barang bantuan itu berada di konsuler, Madinat Nasr pada Jum’at (4/2). Menurut Ronny, salah satu relawan, barang bantuan akhirnya disimpan di konsuler karena tidak memungkinkan bantuan tersebut dibawa ke kantor KBRI. Pada Jum’at ini, demonstrasi besar-besaran tengah berlangsung di bundaran Tahrir. (tab/jid)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua