Warta

Gus Dur Berharap Kondisi Kesehatan Sharon Tidak Pengaruhi Proses Perdamaian

Rabu, 11 Januari 2006 | 02:58 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan Presiden RI KH Abdurachman Wahid yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Dus berharap penurunan kondisi kesehatan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon (77) tidak mempengaruhi proses perdamaian negara yang dipimpinnya  dengan Palestina.

"Bisa saja berpengaruh terutama di dalam negeri mereka sendiri (Israel),  tapi disana proses berjalan terus," kata Gus Dur di sela-sela acara open house Idul Adha di Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa.

<>

Kalaupun ada perubahan di dalam negeri Israel, lanjut Gus Dur,  adalah pada kebijakan-kebijakan perorangan. Namun menurut Gus Dur tidak akan ada kebijakan baru menyangkut proses perdamaian dengan Palestina dan kawasan Timur Tengah diluar kebijakan yang sudah diambil Sharon.

"Sharon sendiri awalnya adalah orang yang tidak mau berdamai, namun berubah menjadi mau berdamai," kata  Gus Dur yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan beberapa tokoh Israel.

Kondisi kesehatan Sharon menurut Gus Dur saat ini menjadi salah satu fenomena yang menjadi perhatian  di Timur Tengah dan juga negara-negara lainnya yang saat ini ikut terlibat dan punya kepentingan di kawasan tersebut. Kesembuhannya akan memberikan kejelasan terhadap masa depan perdamaian dengan Palestina dan kawasan Timur Tengah.

"Saya tidak begitu tahu Sharon, namun  yang saya pelajari betul adalah Simon Peres dari Partai Buruh, dia orangnya damai sekali," papar Gus Dur. 

Kyai dari Ciganjur itu  hanya tahu ada orang kedua di partai Sharon yang bisa menggantikan tugas-tugasnya untuk kondisi seperti saat ini. Bahkan Gus Dur menyebutkan orang tersebut merupakan orang yang disiapkan oleh Sharon.

Sharon (77) terserang stroke pada Rabu malam lalu dan dibawa ke rumah sakit. Kondisinya kesehatannya yang sempat kritis tersebut menimbulkan keprihatinan mengenai prospek perdamaian dengan Palestina yang sedang diupayakannya untuk bisa terwujud.(ant/mkf)