Warta Soal Iklan Aa Gym

Gus Dur Bilang Biar Masyarakat Tahu Siapa Dia

Jumat, 7 Oktober 2005 | 02:30 WIB

Jakarta, NU Online
Iklan Layanan Masyarakat mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) di televisi dengan bintang KH.Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) bukan hanya menuai somasi dari Pengurus HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Jakarta tapi juga dari mantan Presiden RI Gus Dur.

"Biar orang tahu semua siapa itu Aa Gym, " ujar Gus Dur usai memberikan pernyataan sikap menolak pemberlakuan komando teritorial (koter) di gedung PBNU, Kamis (6/10) kemarin.

<>

Ditanya apakah iklan tersebut harus dicabut, Gus Dur enggan berkomentar panjang. Dia hanya mengatakan biar masyarakat yang menilai. "Masyarakat paling cuma ketawa, karena sudah tahu siapa dia," tandasnya.

Dalam iklan layanan masyarakat yang diputar oleh beberapa stasiun televisi swasta itu, pengasuh Ponpes Darut Tauhid Bandung mengajak umat Islam untuk tetap bersabar dan mau berkorban di tengah gejolak menolak kenaikan harga BBM. Aa Gym dalam iklan itu juga memberikan penjelasan kepada rakyat bahwa kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga minyak dunia.

Akibat Iklan ini karuan saja Aa Gym mendapatakan somasi dari HMI. Pernyataan Aa Gym dengan menyebutkan pengaruh minyak dunia yang mahal tidaklah cukup alasan untuk dijadikan landasan filosofis. Sebab kenaikan minyak dunia jelas dipengaruhi oleh kepentingan kapitalisme global yang dipimpin Amerika.

Kenaikan harga BBM dinilai HMI akan membawa mudharat kepada ummat, dimana biaya hidup semakin tinggi sedangkan penghasilan ummat tidak pernah sepadan dengan kebutuhan sehari-hari. Keberadan Aa Gym dalam iklan dinilai secara tidak langsung, perlahan-lahan ikut membunuh ummat yang tidak pernah mendapatkan penghasilan yang seimbang dengan kenaikan harga barang akibat kenaikan harga BBM.

HMI menilai penggunaan jargon-jargon yang digunakan untuk iklan BBM itu adalah penyalahgunaan ajaran Islam. Dimana hal tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penodaan agama sebagaimana diatur dalam PNPS No. 1 Tahun 1965.

Makanya HMI Cabang Jakarta meminta kepada Aa Gym meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas keterlibatannya dalam iklan itu. Pernyataan maaf ittu harus disampaikan melalui seluruh stasiun televisi dan 10 media cetak nasional.

Jika Aa Gym dalam waktu 7 hari tidak memenuhi somasi ini, maka HMI mengancam akan menempuh upaya hukum. Upaya hukum itu akan dilakukan lewat gugatan ke pengadilan dan dilaporkan ke kepolisian.

Selain HMI, dalam surat terbukanya M. Iwan Januar yang disebarkan dalam mailing list dan sempat di publikasikan www.hayatulislam.net, Iwan yang mengaku ngefans dengan Aa Gym menyarankan sebaiknya anjuran berkorban itu ditujukan kepada para pejabat negara, Karena hidup mereka kan selalu makmur.

 "Para pejabat itu kan banyak yang hidup dari fasilitas negara. Mereka tidak terlalu pusing soal harga BBM naik, toh mereka ada jatah dari negara. Rasanya mereka itu yang pantas berkorban untuk rakyat," ungkap Iwan dalam surat terbukanya.

Iwan bukan cuma mengkritik, dia juga mencoba memberikan solusi kepada tokoh idolanya. Dalam surat terbukanya dia meminta Aa dengan tim MQ membuat iklan layanan masyarakat yang menghimbau pejabat untuk berkorban, rela dipotong gajinya untuk disumbangkan kepada fakir miskin, tidak memakai fasilitas negara kecuali untuk urusan dinas.

"Kalau kami yang bicara rasanya tidak terlalu didengar. Kami hanya bisa berdemo dan berdoa. Tapi Aa kan bisa bicara seperti itu di televisi, di radio dan menulis di buku," tulis M Iwan Januar di milis jurnalisme@yahoogroups.com. (cih)