Warta

Gus Dur Hadiri Peringatan HUT Proklamasi di Istana

Rabu, 17 Agustus 2005 | 03:26 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Wapres Hamzah Haz dan Try Sutrisno turut menghadiri peringatan HUT Proklamasi ke-60 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Mantan presiden Megawati Soekarnoputri dipastikan tidak hadir namun saudara-saudaranya sesama anak proklamator hadir seperti Guntur, Guruh dan Sukmawati Soekarnoputri datang ke upacara tersebut. Selain itu tampak pula istri mantan Wapres Ny Nelly Adam Malik dan Ny.Umar Wirahadikusumah.

<>

Hadir pula Menlu Belanda Bernard Bot yang pada Selasa (16/8) secara resmi meminta maaf kepada Indonesia atas penjajahan dan aksi militer pasca proklamasi yang menyebabkan korban di pihak Indonesia. Kehadiran Menlu Belanda tersebut juga untuk mengakui 17 Agustus sebagai hari proklamasi RI.

Peringatan detik proklamasi dimulai pukul 09.46 WIB ditandai komandan upacara memasuki lapangan upacara. Pukul 10.00 WIB dilakukan penghormatan kebesaran yang dilanjutkan laporan komandan upacara kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku Inspektur Upacara.

Setelah itu dilakukan peringatan detik-detik proklamasi yang ditandai 17 kali tembakan meriam, sirine, bedug di masjid dan lonceng di gereja yang dibunyikan selama satu menit.

Tanda kebesaran dibuka lalu dibacakan naskah proklamasi oleh Ketua MPR-RI Hidayat Nurwahid, setelah itu tanda kebesaran ditutup, inspektur upacara mengheningkan cipta dan dilakukan doa bersama yang dipimpin Menteri Agama.

Acara selanjutnya adalah upacara pengibaran Sang Merah Putih kemudian persembahan lagu perjuangan dan andika bhayangkari. Pukul 11.00 WIB upacara selesai lalu pukul 12.00 WIB Presiden dan Wapres menerima perintis kemerdekaan, veteran, purnawirawan, wredatama, warakawuri, pahlawan nasional dan angkatan 45 di Istana Negara.

Sore hari, dilakukan upacara penurunan Sang Merah Putih di Istana Merdeka kemudian sekitar 20.00WIB dilakukan atraksi kenegaraan memperingati HUT Proklamasi RI yang dilakukan di serambi depan Istana Merdeka.(ant/mkf)