Warta

Gus Dus Sesalkan Sikap Tertutup Pemerintah

Senin, 15 Agustus 2005 | 13:33 WIB

Jakarta, NU Online
-Mantan ketua umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyesalkan sikap pemerintah yang menutupi isi kesepakan damai antara RI-GAM. Sikap pemerintah yang tertutup tersebut membuat banyak pihak khawatir terhadap keberadaan NKRI. Gus Dur khawatir pasca perjanjian kesepakan damai, isi perjanjian tidak dibuka oleh pemerintah dan justru akan mengancam NKRI.

“Ada kekhawatiran nanti tidak akan dibuka. Kita berharap isi kesepatan dibuka dan tidak disembunyikan,” kata Gus Dur kepada waratawan di kantornya gedung PBNU, Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (15/8).

<>

Menurut Gus Dur, pemerintah seharusnya membuka kepada publik soal isi perdamaian dengan GAM, sehingga tidak terjadi kebingungan di kalangan masyarakat. Salah satu pihak yang harus diberi tahu soal isi perdamaian adalah DPR. “Paling tidak ketua DPR dikasih tahu. Terus ketua DPR memberi tahu para ketua fraksi,” ungkapnya.

Pernyataan Gus Dur ini didasari kekhawatiranya Aceh akan keluar dari NKRI. Sikap Gus Dur ini tidak berlebihan karena kemerdekaan negeri ini telah banyak memakan korban.”Saya aja yang paling empuk bersikap gitu, apalagi yang keras. Untuk apa kaki kakek saya lumpuh. Untuk apa bapak saya kakinya bolong. Ribuan orang mati. Apa itu harus sia-sia,” tegasnya.

Gus Dur menyambut gembira perjanjian damai RI-GAM, tapi cucu pendiri NU ini menyesalkan adanya campur tangan asing. “damai silahkan, tapi orang asing jangan turut campur. Kalau terpaksa, saya akan memimpin pendudukan asing,” kata Gus Dur.(mil)