Warta

Gus Ipul Bantah Ajak Ulama ke PPP

Ahad, 12 November 2006 | 09:47 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membantah telah mengajak ulama Nahdlatul Ulama (NU) kembali ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurutnya, hal itu dilakukan sekedar mengingatkan bahwa PPP itu rumah lama warga NU.

“Sebenarnya tidak ada ajak mengajak. Saya hanya katakan PPP itu kan rumah lama warga NU. Sekali-sekali juga ditengok, sudah direnovasi apa belum. Kita juga ingin lihat,” katanya di sela-sela halal bi halal yang diadakan Pimpinan Pusat GP Ansor di Jakarta, Sabtu (11/11) malam.

<>

Hadir pada acara itu selain sejumlah kandidat ketua umum PPP dari sayap NU yakni Arif Mudatsir Mandan, Endin AJ Sofihara, dan Eggy Sudjana. Tampak hadir pula ketua Dewan Pakar PPP KH. Maemun Zubair yang malam itu berkesempatan memberi ceramah. Ketua PBNU Andi Jamaro, H. Thoyfur ketua DPW PPP Jawa Tengah, Pengasuh Ponpes Salafiyyah Sukorejo KH. Fawaid SA, Ketua Parfi Yenny Rahman, sejumlah anggota dewan seperti H. Chozin Chumaidi, Nusron Wahid, Amin Nasution bersama artis Cristina sebagai tunangannya.

“Bahwa forum ini juga tidak dalam rangka ajak mengajak. Tidak ada niatan apa-apa kecuali untuk tujuan yang baik,” kata Gus Ipul yang juga Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Lebih dari itu, Saifullah mengakui ingin ada sinergi antara GP Ansor dan PPP, apalagi tidak sedikit anggota Ansor yang berkiprah di PPP maupun jadi simpatisan partai itu.

“Kalaupun ada ajakan ke PPP, itu hanya bagian dari dinamika menjelang muktamar PPP,” kata Saifullah. Sebelumnya, Endin yang juga Ketua Dewan Penasehat Ansor sempat mengajak agar Ansor kembali ke “rumah lama”.

Arif juga berusaha meyakinkan bahwa “rumah lama” kini juga sudah jauh lebih baik. “Sudah dipasang AC,” katanya berkelakar.

Sementara mengenai partai baru yang akan dibentuk kiai dan pendukung PKB hasil Muktamar Surabaya, Saifullah mengatakan, keputusannya menunggu hasil rapat Tim 9 yang beranggotakan para kiai senior.

Sedangkan KH Maemun Zubair dalam ceramahnya lebih banyak menguraikan perjalanan NU dan Ansor dari masa ke masa. (ant/rif)