Jakarta, NU Online
Organisasi sosial-keagamaan Nahdlatul Ulama telah semakin mantap dalam memperkenalkan dirinya di dunia internasional. Persolannya adalah bagaimana NU menjelaskan sekaligus menularkan pikiran-pikirannya.
“Kita sudah melewati tahap internasionalisasi. Pertanyaannya apakah NU mampu mempengaruhi pemikiran dunia atau justru malah pemikiran-pemikiran NU lenyap digerus arus internasionalisasi itu,” kata Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pengurus Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh di gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/5).
<>Menurut Hasyim, organisasi NU dan warga nahdliyyin tidak perlu mencari-cari cara untuk menyalahkan pikiran-pikiran dan ideologi dunia luar. Hal itu, lanjutnya, hanya mengarah kepada penghakiman dan tidak menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi bersama. Lebih dari itu agenda memperkenalkan pikiran NU sendiri menjadi terabaikan.
“Sekarang ini jalan sudah terbuka bagi NU. Semua pertanyaannya kembali kepada kita. Apakah kemudian pikiran-pikiran NU menjadi sublimasi atau sekedar menjadi pelengkap dan penyempurna pikiran-pikiran orang lain itu tergantung bagaimana kita,” kata hasyim.
Pada kesempatan itu, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa al-Hikam itu juga mengharapkan organisasi-organisasi di bawah naungan NU untuk lebih merapikan managemen keorganisasian. “Cuma soal kemasan saja kog. NU itu sangat kaya,” katanya. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
2
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
3
Khutbah Jumat: Mari Bangkitkan Semangat Mempelajari Ilmu Agama
4
Komnas Haji: Pengurangan Petugas Haji 2025 Jadi Tantangan dan Titik Krusial
5
Keputusan Libur Ramadhan Menunggu Surat Edaran Lintas Kementerian
6
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
Terkini
Lihat Semua