Warta

Hasyim Renungan Proklamasi di Kantor PMII

Rabu, 17 Agustus 2005 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi merayakan HUT Indonesia yang ke 60 di graha Mahbub Djunaidi dengan melakukan dialog “membincang Indonesia dalam Kontekstualisasi Cita-Cita Bernegara dan tumpengan bersama yang dilaksanakan Selasa malam mulai pukul 19.30-24.00.

Hadir dalam acara tersebut para pimpinan dan anggota fraksi DPR RI yang meliputi Abdillah Toha (Ketua FPAN), Endin AJ Soefihara (Ketua FPPP), Faishal Helmy (Sekretaris FPKB), Nusron Wahid (Anggota FPG), Jacob Moyang Padang (Wakil Ketua FPDIP), Sonny Muda Pohan (Anggota FPD) dan Mustofa Kamal (Anggota PPP).

<>

Pada kesempatan itu, Hasyim meminta kepada pimpinan negara untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa untuk kesatuan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Menurut Hasyim, hingga saat ini rakyat Indonesia secara keseluruhan masih belum mengalami kesejahtaraan yang nyata. “karena itu setiap elemen bangsa harus memperbaiki keadaan melalui diri kita masing-masing,” tandasnya.

Aceh Sudah Merdeka

Usai dialog, kepada wartawan Hasyim menilai bahwa butir-butir yang tertuang dalam MoU antara RI dan GAM menunjukkan Aceh telah memiliki kewenangan yang luar biasa yang justru menunjukkan bahwa NAD telah merdeka sebelum deklarasi. “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di Papua, Maluku dan beberapa daerah lainnya,” tandasnya

PBNU akan melihat dulu hasil implementasinya karena NU memiliki misi kebangsaan dan tetap akan berkontribusi untuk menjaga NKRI. NU juga akan tetap melakukan pengawasan terhadap implementasi MoU tersebut dan selalu memantau serta membantu jika dibutuhkan oleh semua fihak.(mkf/dc)