Presiden Husni Mubarak menyatakan akan tetap meneruskan kepemimpinannya. "Saya tumbuh dari didikan angkatan militer dan bukan sikap saya mengkhianati rakyat dan cuci tangan dari tanggung jawab," tegasnya.
"Saya tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden di kepemimpinan periode mendatang," demikian salah satu isi siaran pers yang disampaikan melalui stasiun televisi Mesir pada Selasa ( 1/2).<<>br />
Dia juga meminta parlemen untuk segera merevisi Undang-Undang nomor 76 dan 77 yang membahas soal tata cara pemilihan presiden Mesir.
Tokoh oposisi El Baradei menilai, keterangan pers dari Presiden Mubarak malah membuat rakyat marah. Sementara yang diinginkan rakyat adalah tuntutan agara Mubarrak segera turun, kemudian peralihan sistem dari diktator ke demokrasi.
"Sayangnya, Mubarak tidak mendengarkan suara rakyat," kata El Baradei pada stasiun televisi Al Arabiyah.
Makram Muhammad Ahbad, perwakilan pers di Mesir, memandang bahwa pernyataan Mubarok sudah benar dan apa yang dilakukannya adalah semata-mata agar berlangsung peralihan yang tenang pasca periode Mubarak.
Pada hari sebelumnya, Mubarak menginsstruksikan Wakil Presiden Umar Sulaiman untuk segera berkomunikasi dengan demonstran dalam tenggat waktu satu minggu. Harian Syorouk melaporkan, Umar Sulaiman mulai berkomunikasi dengan rakyat. Namun kaum demonstran mengajukan syarat agar Mubarak turun dulu dari kursi jabatannya. (Majid)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua