Warta

Ikan Bertuliskan "La Ilaaha Illallah" Ditemukan di Pesantren Langitan

Kamis, 12 Februari 2009 | 02:29 WIB

Tuban, NU Online
Seekor ikan hias yang memiliki tulisan kalimat tauhid "La Ilaaha Illallah" ditemukan di Tuban, Jawa Timur. Ikan itu merupakan peliharaan seorang ustad di Pondok Pesantren Langitan.

Tulisan "La Ilaaha Illallah" yang berarti tiada tuhan selain Allah terlihat muncul di bagian punggung ikan berjenis sepat itu. Ikan tersebut didapatkan ustad Miftahul Munir dari seorang pedagang di pasar ikan Lamongan tiga pekan silam. Namun, keistimewaan ikan itu baru diketahui beberapa waktu lalu.<>

Dilihat sekilas, ikan tersebut memang tampak seperti ikan pada umumnya. Namun, jika didekati, di punggung kanan dan kiri ikan terdapat guratan yang menyerupai tulisan "La Ilaaha Illallah". Bahkan, kini foto ikan hias aneh itu sudah di pasang di website Ponpes Langitan. Ikan itu, kini menghiasi aquarium di kompleks pesantren.

Penemuan ikan aneh itu bermula dari perjalanan ustad Munir ke Kota Lamongan. Saat hendak kembali ke Tuban, dia teringat akan niatnya membeli ikan hias. Akhinya dia pun mampir ke pasar ikan hias.

Saat membeli ikan, ustad Munir tidak mengetahui jika ada tulisan lafaz tauhid di tubuh ikan yang dibelinya. Ia pun membeli dua ikan hias dengan harga Rp2.500 per ekor. Sesampainya di kompleks Ponpes Langitan, dua ikan hias itu lantas di masukkan ke dalam aquarium kecil di ruang tengah rumahnya.

Ia baru kaget setelah sekira seminggu kemudian, seorang temannya berkunjung ke rumahnya dan menunjukkan keanehan salah satu ikan hias tersebut. Kabar ikan aneh itu pun menyebar kepada santri dan warga di sekitar kompleks ponpes. Bahkan, untuk menunjukkan keanehan kepada khalayak umum, pengelola website resmi Ponpes Langitan menampilkan gambar ikan tersebut.

"Awalnya, saya tidak tahu. Tapi ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah," kata ustadz Munir di Tuban, Jawa Timur, Rabu (11/2/2009).

Ustad Munir berpesan keajaiban ini seyogyanya bisa mempertebal keimanan seseorang. Sebaliknya keanehan ini jangan dinilai sebagai suatu yang janggal. "Tapi lebih baik diambil hikmahnya, bahwa kebesaran Allah terlihat di mana-mana, subhanallah," katanya. (okz/mad)