Warta

Inilah Fatwa Paling Menggegerkan di Arab pada 2007

Kamis, 3 Januari 2008 | 05:34 WIB

Sana`a, NU Online
Dalam beberapa jajak pendapat beberapa media Arab menjelang akhir 2007, sejumlah fatwa beberapa ulama di Arab disebut paling menggegerkan selama 2007.

Di antaranya adalah fatwa seorang dosen universitas Al-Azhar atas "ijtihad" sendiri tentang dibolehkannya wanita dewasa menyusui pria dewasa sekantor.

<>

Lebih jelasnya, seorang wanita karir sekamar dengan pria dewasa sekarir di satu ruang kantor dianggap "khalwah" (berduaan), yang terlarang syariat. Agar menjadi halal, wanita itu boleh menyusui pria tersebut lima kali susuan, sehingga menjadi halal berduaan, namun tetap boleh menikah.

Menurut hasil jajak pendapat di situs Islamonline itu, fatwa mantan Ketua Jurusan Hadis Al-Azhar Dr Ezzat Athia pada bulan Mei itu berada di urutan teratas fatwa paling menggegerkan sepanjang 2007.

Fatwa itu mendapat tantangan besar dari ulama sedunia. Athia akhirnya diberhentikan dari ketua jurusan dan dosen. Pada akhirnya, ia secara resmi mencabut fatwa itu dan meminta maaf.

Media lain menyebutkan bahwa fatwa Sheikh Rasyad Hassan Khalil, mantan dekan Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Kairo, membatalkan pernikahan sepasang suami-istri, yang melakukan hubungan badan dengan telanjang bulat, menimbulkan kemarahan besar sebagian besar ulama dan umat Islam.

Fatwa lain adalah tentang hukuman cambuk bagi wartawan, yang menyampaikan informasi menyesatkan alias tidak akurat, yang disampaikan secara pribadi oleh Sheikh Besar Al-Azhar Dr Muhammad Syaid Thanthawi.

Pada umumnya, fatwa menggegerkan itu dikeluarkan atas "ijtihad" dan prakarsa perseorangan dari sejumlah ulama, sedangkan fatwa keluaran komisi fatwa khusus pada umumnya tidak menimbulkan tanggapan serupa, mengingat dilakukan berdasarkan atas penelitian dan pertimbangan tanggapan umum dan pertimbangan kemaslahatan. (ant/sir)