Warta

Intelektual Muslim Diminta Intens Rumuskan Sistem Akuntansi Islam

Ahad, 29 April 2007 | 06:33 WIB

Jakarta, NU Online
Intelektual muslim sangat diharapkan untuk lebih intens merumuskan sistem ekonomi dan akuntansi Islam sehingga secara praktis dapat diterapkan dan bisa diterima serta bersaing dengan sistem ekonomi kapitalis yang mendominasi sistem manajemen ekonomi makro dan mikro saat ini.

"Dengan diimplemtasikan sistem ekonomi Islam maka secara otomatis akuntansi Islam pun akan dibutuhkan," kata Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Prof. Dr. Sofyan Syafri, saat memberikan orasi ilmiah di Jakarta, Sabtu.

<<>font face="Verdana">Sofyan yang memberikan orasi berjudul "Krisis Akuntansi Kapitalis dan Prospek Akuntansi Islam" mengatakan, sebelum "demand" (permintaan) terhadap praktek akuntansi Islam ini meningkat maka intelektual muslim harus mempersiapkan perangkat filosofis, konseptual dan tekniknya sehingga dapat membantu pelaksanaan sistem ekonomi Islam dan ketentuan syariah lainnya dalam bidang ekonomi dan sosial.

Sofyan mengatakan, saat ini menguat resistensi terhadap ekonomi kapitalis yang semakin terasa ketidakadilan dan kebiasannya. Saat ini, katanya, banyak pihak yang mulai memboikot sistem kapitalis yang dibangun dengan "utang" karena dianggap hanya melestarikan dan menambah kemiskinan saja. Melihat fenomena itu, akuntansi konvensional juga akan mengalami krisis pula. Pada saat yang sama banyak muncul kajian yang sangat intensif tentang ekonomi dan akuntansi Islam dan perangkatnya.

Sistem ekonomi Islam yang dinilai lebih adil, obyektif dan bersifat universal lebih layak pada saat ini. "Oleh karena itu jika ekonomi Islam semakin banyak diterapkan maka otomatis akan menimbulkan perlunya perumusan dan desain akuntansi Islam sendiri," katanya.

Namun Sofyan mengatakan, akuntansi Islam sejauh ini masih dalam taraf kajian normatif dan itupun masih belum menyentuh semua elemen yang dibutuhkan oleh suatu struktur teori serta standar implementasi empiris.

"Bagi intelektual muslim adalah merupakan suatu kewajiban sendiri dan kolektif untuk mempersiapkan segala perangkat filosofis dan teknis sehingga pada saatnya, jika terjadi penerapan ekonomi Islam secara nyata maka akuntansi Islam sudah siap membantunya," katanya. (ant/mad)