Warta

Irak Siap Tanpa Amerika Serikat

Selasa, 23 November 2010 | 11:00 WIB

Jakarta, NU Online
Dubes Irak untuk Indonesia Ismieal Syafeeq Muhsin menegaskan jika Irak sudah siap ditinggalkan oleh militer Amerika dan siap membangun negeri seribu satu malam itu melalui pemerintahan yang demokratis.

“Kami menyadari Irak terdiri dari banyak suku, aliran agama dan kelompok-kelompok seperti juga di Iran, Turki, Arab Saudi dan Indonesia. Tapi, kami optimis kita akan hidup berdampingan secara damai dan aman untuk membangun pemerintahan sipil Irak yang lebih baik,”tandas Ismieal seusai diterima Ketua MPR RI Taufik Kiemas di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Selasa (23/11). <<>br />
Militer Amerika sudah mulai meninggalkan Irak sejak akhir tahun 2010 ini sampai 2011 mendatang. Sebagaimana janji Presiden Barrack Obama, pasca invasi George W Bush mantan Presiden Amerika Serikat pada Saddam Husein pada tahun 2003 silam.

Meski demikian Ismieal tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya terorisme maupun bom bunuh diri yang bisa terjadi di mana-mana seperti di Indonesia sendiri. “Ibarat naik mobil dengan nyaman, mobil maju terus dan tiba-tiba di depan ada bom meledak. Itu biasa dan bisa diatasi. Yang pasti Irak sudah lebih baik dan anak-anak bisa sekolah dengan normal,”tutur Ismieal.

Karena itu dengan keadaan Irak yang jauh lebih baik lanjut Ismieal, Irak memberikan kesempatan sekaligus membuka peluang bisnis dan investasi yang luas bagi Indonesia, sejalan dengan Irak yang sudah melakukan kestabilan sistem pada seluruh bidang, seperti pemerintahan, politik, dan ekonomi.

“Perkonomian kami semakin membaik. Kami sedang melakukan perbaikan besar-besaran untuk memulihkan perekonomian dan infrastruktur pasca invasi Amerika. Untuk itu kami mengajak Indonesia untuk bersama-sama bekerjasama melakukan perbaikan-perbaikan,”ujar Ismieal.

Menanggapi hal itu Taufiq Kiemas berpendapat bahwa rakyat Indonesia sangat berterima kasih dengan kepercayaan Irak dalam menjaga hubungan baik antarkedua negara.“Hubungan Indonesia dan Irak sudah berlangsung sejak lama. Bahkan Indonesia sejak pemerintahan Megawati berperan sangat besar saat Irak dalam konflik,”kata Taufiq.

Untuk itu, lanjut Taufiq, hubungan Indonesia dan Irak harus di kembangkan secara lebih baik dan erat. Terutama soal hubungan dagang. “Indonesia berharap Irak memberikan porsi prioritas bagi Indonesia dalam hubungan dagang. Dengan kondisi Irak yang makin kondusif maka akan makin mempermudah akses dalam merealisasikan kerjasama tersebut,” Taufiq berharap.(amf)