Capres Jusuf Kalla meminta Nahdlatul Ulama (NU) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) lintas agama lainnya agar turut mengawasi pelaksanaan Pemilu Presiden pada 8 Juli nanti. Bantuan ormas keagamaan serta para tokohnya diharapkan dapat mengurangi kecurangan dalam Pilpres itu.
"Mudah-mudahan perhatian pemantauan, organisasi agama turut serta. Kalau bertemu kejanggalan-kejanggalan, bisa bekerja sama dengan masyarakat memperbaiki dengan melaporkan ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," kata Kalla didampingi cawapresnya, Wirantor, saat bersilaturrahim ke kantor Pengurus Besar NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (6/7) sore.<>
Dalam pertemuan itu hadir, antara lain, Capres-Cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subiato, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, serta sejumlah tokoh lintas agama dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
"Saya berterima kasih kepada pimpinan pemuka agama, ini menyangkut tentang suara dari umat. Sebab, pemuka agama bisa dikatakan mewakili masyarakat," tambah Kalla.
Kalla mengaku memahami bahwa waktu pelaksanaan Pilpres semakin dekat, tinggal dua hari lagi. Tersedia sedikit waktu untuk menyelesaikan masalah kekisruhan daftar pemilih tetap (DPT). Namun, apa pun kondisi dan risikonya, masalah tersebut harus segera diupayakan penyelesaiannya.
“Waktu memang terbatas, tapi (upaya penyelesaian masalah DPT) harus tetap dilakukan. Masyarakat yang tidak masuk DPT, diharapkan segera mendaftar dengan menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk),” ujar capres dari Partai Golkar dan Partai Hanura itu. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
2
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
3
Khutbah Jumat: Mari Bangkitkan Semangat Mempelajari Ilmu Agama
4
Komnas Haji: Pengurangan Petugas Haji 2025 Jadi Tantangan dan Titik Krusial
5
Keputusan Libur Ramadhan Menunggu Surat Edaran Lintas Kementerian
6
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
Terkini
Lihat Semua